"Iya si Adian Napitupulu. Bukan pingsan lagi, tidak sadar diri sampai sekarang," kata rekan Adian di Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha saat dihubungi detikcom, Kamis (19/12/2019).
Serangan jantung bukan tidak mungkin terjadi saat seseorang sedang berada di dalam pesawat. Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP kepada detikcom beberapa waktu lalu, seharusnya ada peraturan soal mendarat darurat ke bandara terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kru akan tanya apakah ada orang medis di dalam pesawat. Seharusnya selalu sedia AED (alat untuk menolong orang yang henti jantung)," ujar dr Vito.
Hal pertama yang bisa dilakukan saat ada penumpang yang terkena serangan jantung adalah menghubungi awak kabin dan segera memberikan oksigen serta obat nitrat jika ada. Pasien harus berada dalam tempat yang cukup lapang, longgarkan bajunya, dan tanyakan obat-obatan yang dia bawa.
Bila akan bepergian jarak jauh dengan pesawat, hendaknya penumpang yang punya riwayat serangan jantung memeriksakan diri ke dokter. Sebaiknya sedia stok obat-obatan di tempat yang mudah diraih. Beri info pada awak pesawat.
"Tunda naik pesawat bila dalam 2 atau 3 minggu sebelumnya baru pasang ring atau baru mengalami serangan jantung. Meski punya riwayat maupun risiko penyakit jantung, seseorang tetap aman naik pesawat asalkan kondisinya stabil," pungkas dr Vito.
(frp/up)











































