Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Faesal Afrihadi menjelaskan peristiwa perselingkuhan tak biasa itu terjadi pada Jumat (10/1) lalu. Selingkuhan si istri lari tunggang langgang saat ketahuan. Sementara si istri dianiaya AP, suaminya yang tiba-tiba terbangun.
"Jadi si selingkuhan itu ke Polsek Kuta. Tapi karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan, saya sarankan diamankan ke Polres," ujar Iptu Faesal kepada wartawan, Senin (13/2/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 'Kehabisan' cinta
Survei yang dilakukan pada beberapa studi menemukan sebagian besar orang (77 persen responden) mengaku selingkuh karena alasan tak lagi cinta.
"Kadang (meski tak selalu) sebuah defisit dalam suatu hubungan mendorong orang-orang untuk mencari hubungan gelap," kata Theresa.
2. Bosan
Alasan lain yang membuat orang-orang selingkuh adalah bosan. Theresa menjelaskan suatu hubungan bisa saja tampak berjalan lancar, namun karena tidak ada variasi pasangan jadi merasa bosan.
Perselingkuhan dianggap (74 persen responden) menjadi cara untuk keluar dari kebosanan tersebut.
3. Merasa diabaikan
Hampir sama seperti perasaan sudah tidak cinta, sekitar 70 persen responden mengaku merasa diabaikan jadi motivasi untuk selingkuh.
"Lebih banyak wanita menggunakan alasan ini untuk selingkuh daripada pria," ungkap Theresa.
4. Faktor situasi
Tidak semua kasus perselingkuhan didorong oleh rasa tidak puas pasangan dengan hubungannya. Beberapa mengaku ada yang selingkuh akibat faktor situasi seperti misalnya karena mabuk atau menghadapi kesempatan tak terduga.
5. Tingkatkan percaya diri
Kadang ada orang yang sengaja selingkuh untuk meningkatkan ego dan rasa percaya dirinya.
6. Marah
Perselingkuhan kadang juga dapat didorong oleh rasa marah. Menurut Theresa dalam kasus ini selingkuh dilihat sebagai cara untuk menghukum atau balas dendam terhadap pasangan.
7. Tak ingin komitmen
Beberapa orang mengaku selingkuh karena memang dari awal tak berniat memegang komitmen dengan pasangannya.
8. Dorongan seks
Alasan terakhir mengapa pasangan selingkuh adalah karena dorongan seksual. Theresa mengatakan hal ini biasanya karena seseorang tak merasa mendapatkan kepuasaan seksual dengan pasangannya.
Halaman 2 dari 2












































