Jakarta -
Berjemur di waktu yang tepat bisa membantu memperbaiki daya tahan tubuh. Salah pilih waktu ada risikonya, yakni radiasi yang terlalu tinggi bisa merusak kulit dan mata.
Dalam menentukan waktu terbaik untuk berjemur, prinsipnya adalah mendapatkan manfaat maksimal dari ultraviolet B (UVB) dengan risiko minimal terpapar ultraviolet A (UVA) yang memicu kulit keriput dan penuaan dini.
Salah satu yang bisa jadi pertimbangan adalah UV Index, yakni ukuran kekuatan radiasi sinar matahari. Makin tinggi UV Index, makin besar risiko kerusakan kulit jika tidak menggunakan pelindung, baik dengan pakaian maupun tabir surya.
Cara mengartikan UV Index kurang lebih sebagai berikut, seperti dijelaskan Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Prof Dwikorita Karnawati, M.Sc, PhD:
- UV Index 1-2 (low): kulit masih aman terpapar matahari tanpa perlindungan
- UV Index 3-5 (moderate): butuh perlindungan seperti topi atau tutup kepala
- UV Index 6-8 (high): butuh tambahan tabir surya
- UV Index di atas 8 (very high): tidak dianjurkan terpapar dalam waktu lama
- UV Index di atas 11 (extreme): tidak sehat meski dalam waktu singkat.
Tentu saja berjemur bukan satu-satunya yang menentukan daya tahan tubuh. Tetap butuh asupan nutrisi yang seimbang, terutama untuk mencukupi asupan vitamin D.
Berikut data UV Index untuk 23 April.
Jam 6.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 7.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 8.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 9.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 10.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 11.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 12.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 13.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 14.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Jam 15.00 WIB
Data UV Index 23 April BMKG Foto: BMKG |
Simak Video "5 Temuan yang Diklaim Bisa Mengatasi Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)