Ratri Anindya, pasien Corona nomor 03 berhasil sembuh. Kini ia mendonorkan plasma darahnya untuk membantu pasien Corona yang masih berjuang.
Terapi plasma darah diketahui sebagai salah satu cara untuk mengobati pasien Corona khususnya dalam kondisi kritis. Namun apa saja fakta-fakta di balik terapi ini? Simak penjelasan berikut.
1. Bagaimana terapi plasma darah untuk pasien Corona?
Pengobatan dengan terapi plasma darah dilakukan dengan menyuntikkan plasma darah yang mengandung antibodi penangkal Corona pada pasien terinfeksi virus Corona COVID-19.
2. Siapa yang bisa mendonor plasma darah pada pasien Corona?
Seseorang yang sudah dinyatakan sembuh dari virus Corona COVID-19. Orang tersebut harus memiliki golongan darah yang sama dengan pasien yang akan menerima donor plasma darahnya.
3. Apakah terapi plasma darah terasa sakit?
Francisco Lopez, ahli hematologi di Pusat Medis St Luke, mengatakan prosedur terapi transfusi plasma darah seseorang tidak sakit dan berlangsung selama sekitar satu jam. Sementara mentransfer plasma darah ke pengidap Corona memakan waktu sekitar dua jam.
4. Bisakah seseorang mendonor plasma darah kedua kalinya?
Bisa. Lopez mengatakan seseorang dapat melakukan transfusi plasma darah kembali setelah 14 hari.
5. Seberapa efektif melakukan terapi plasma darah?
Dokter di China melakukan terapi plasma darah pada lima pasien Corona dengan rentang usia 36 sampai 73 tahun dan dilaporkan sembuh. Studi ini terbit di Journal of American Medical Association (JAMA).
Meski begitu satu dokter di California, AS, melakukan terapi serupa pada pasien dengan kondisi kritis namun sayangnya tak bisa terselamatkan karena virus Corona sudah merusak banyak organ tubuhnya. Namun terapi plasma darah tersebut masih dipercayai para ahli sebagai obat potensial.
(naf/naf)