Sepeda di Mana-mana, Demam Gowes Juga Melanda CFD Pertama Masa Transisi

Sepeda di Mana-mana, Demam Gowes Juga Melanda CFD Pertama Masa Transisi

Anjar Mahardhika - detikHealth
Minggu, 21 Jun 2020 11:30 WIB
Sepeda di Mana-mana, Demam Gowes Juga Melanda CFD Pertama Masa Transisi
Kring kring! Pesepeda melintas di CFD (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di Jakarta kembali diberlakukan pada Minggu (21/6/2020). Terlihat keramaian warga di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) sejak pukul 06.30 WIB.

Dari pantauan detikcom, Minggu (21/6/2020) CFD pertama di kawasan HI ini didominasi oleh masyarakat yang menggunakan sepeda. Kepala Bidang Penegakan dan Penindakan Satpol PP DKI Jakarta, Irwanto, membenarkan hal ini. Ia menyebut jumlah pesepeda di CFD kali ini jauh lebih banyak ketimbang yang melakukan aktivitas lari.

"Antusias warga khususnya pesepeda lebih banyak daripada pejalan kaki maupun yang lari," kata Irwanto saat ditemui detikcom, Minggu (21/6/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Car free day (CFD) kembali diberlakukan di kawasan Bundaran HI. Sejumlah warga tampak bersepeda di kawasan tersebut.Car free day (CFD) kembali diberlakukan di kawasan Bundaran HI. Sejumlah warga tampak bersepeda di kawasan tersebut. Foto: Agung Pambudhy

Seorang warga yang bersepeda di kawasan CFD, Rezal (21) mengaku tak menyangka adanya keramaian di hari pertama pemberlakuan CFD. Terlebih saat ini didominasi oleh warga yang bersepeda.

"Biasanya kan yang CFD juga kebanyakan orang yang lari atau jogging. Kalau sekarang kebanyakan orang-orang yang bersepeda," katanya saat ditemui detikcom, Minggu (21/6/2020).

ADVERTISEMENT

Dalam CFD pertama di kawasan HI, petugas membagi dua jalur untuk melakukan olahraga. Bagi warga yang melakukan aktivitas lari berada di kiri jalan. Sedangkan yang menggunakan sepeda diminta untuk berada di kanan jalanan.




(up/up)
Horor Kerumunan CFD
11 Konten
CFD (Car Free Day) pertama di masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) Jakarta menuai kritik. Terjadi kerumunan yang sangat padat disertai berbagai pelanggaran protokol kesehatan sehingga meningkatkan risiko penularan virus Corona.

Berita Terkait