CFD Pertama di Era Transisi, Masih Banyak yang Bawa Anak 9 Tahun ke Bawah

CFD Pertama di Era Transisi, Masih Banyak yang Bawa Anak 9 Tahun ke Bawah

Anjar Mahardhika - detikHealth
Minggu, 21 Jun 2020 10:02 WIB
anak-anak masih berkeliaran di CFD
Di CFD masa transisi, masih banyak yang bawa anak di bawah umur 9 tahun (Foto: Anjar Mahardhika/detikHealth)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) pada Minggu (21/6/2020). Ada sejumlah peraturan baru, salah satunya larangan membawa anak di bawah usia sembilan tahun.

Pantauan detikcom, Minggu pagi (21/6/2020) masih banyak orang tua yang membawa anaknya berolahraga di kawasan CFD. Melalui pengeras suara, petugas sering kali mengingatkan orang tua yang membawa anak di bawah usia sembilan tahun untuk meninggalkan area tersebut.

Bahkan, beberapa petugas menghampiri orang tua yang membawa anaknya untuk meninggalkan area tersebut. Sita (32), seorang ibu yang membawa anaknya CFD mengaku dihampiri petugas dan diimbau untuk meninggalkan area tersebut. Ia menyebut belum mengetahui peraturan mengenai batasan usia saat CFD.

"Iya, nggak tahu," katanya kepada detikcom, Minggu (21/6/2020).

Menurutnya, ia membawa anak saat CFD untuk menyenangkan sang buah hati. Terlebih setelah tidak keluar rumah selama pandemi virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Untuk anak-anak mah gapapa ya kan soalnya pengen olahraga juga. Jangan jadi pembatas lah," sambungnya.

Orang tua lain yang juga membawa anaknya ke CFD, Ramdan (36) terlihat dihampiri petugas untuk meninggalkan area CFD. Kepada detikcom, ia mengaku belum mendengar sosialisai dari peraturan baru tersebut.

"Belum ada sosialisasinya ke masyarakat," kata Ramdan saat ditemui detikcom, Minggu (21/6/2020).

"Kalau dari Thamrin sih boleh. Pas menuju di kawasan HI ini kita diarahkan keluar dari kawasan HBKB ini," tambahnya.




(up/up)
Horor Kerumunan CFD
11 Konten
CFD (Car Free Day) pertama di masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) Jakarta menuai kritik. Terjadi kerumunan yang sangat padat disertai berbagai pelanggaran protokol kesehatan sehingga meningkatkan risiko penularan virus Corona.