Ilmuwan China melaporkan temuan virus flu babi baru yang diberi kode G4 EA H1N1. Ilmuwan mengatakan virus ini berpotensi menjadi pandemi berikutnya karena mudah menular.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian pertanian, I Ketut Diarmita, menjelaskan virus flu babi G4 ini berbeda dengan virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) yang memang dilaporkan menyerang di beberapa daerah Indonesia.
Ketut mengimbau agar masyarakat tidak keliru, menganggap dua penyakit tersebut sama. Sejauh ini, menurutnya virus flu babi G4 belum dilaporkan di wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia pada saat ini adalah ASF dan bukan Flu Babi," kata Ketut dalam rilis yang diterima detikcom pada Rabu (1/7/2020).
Dikutip dari situs resmi World Organisation for Animal Health, ASF disebabkan oleh jenis virus dari keluarga Asfarviridae. Virus ini diketahui hanya menyerang babi, tidak bisa menginfeksi manusia.
Sementara itu G4 EA H1N1 merupakan varian dari virus influenza yang menyerang babi. Laporan peneliti di China menyebut virus ini bisa menginfeksi manusia, namun belum ada bukti terjadi penularan antarmanusia.
Ketut menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan untuk mengurangi potensi masuk dan menyebarnya virus flu babi G4 ini.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait Flu Babi ini. Pemerintah akan terus memantau dan berupaya agar penyakit ini tidak terjadi di Indonesia,"ucapnya.
(fds/up)











































