Efek gas air mata adalah mata perih dan berair. Demonstran kerap menangkalnya dengan odol atau pasta gigi yang dioleskan di wajah. Benarkah cara ini efektif?
Setelah omnibus law UU Cipta Kerja disahkan, banyak elemen buruh turun ke jalan dan melakukan demo penolakan. Aksi semacam ini kerap diwarnai gesekan antara demonstran dan aparat.
Saat terjadi gesekan, tembakan gas air mata seringkali digunakan. Para pendemo mengantisipasi efek gas air mata itu dengan menggunakan odol atau pasta gigi di wajah mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkan odol itu bisa menangkal gas air mata?
Dalam wawancara dengan detikcom, praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, mengatakan odol atau pasta gigi ini sebenarnya tidak memiliki efek apapun terhadap gas air mata.
"Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata," jelasnya pada detikcom beberapa waktu lalu.
Bahkan dr Wisnu menegaskan, penggunaan odol di area wajah termasuk mata justru bisa menyebabkan efek kerusakan pada mata, seperti iritasi.
Tidak bisa menangkal gas air mata, tapi kok masih banyak yang menggunakannya?
Seorang anggota polisi yang bertugas saat terjadi kerusuhan di Bawaslu pada 2019 lalu, Fu'umori, mengatakan memang fungsi utama odol itu bukan untuk menangkal efek perih pada mata.
"Jadi, odol itu biar keluar saja air matanya, bukan biar nggak kena gasnya. Kena gas mah tetep," kata Fu-umori.
Fu'umori mengatakan, gas air mata itu mengandung serbuk-serbuk seperti merica yang bisa menyebabkan rasa perih pada mata. Ia juga menuturkan mata yang terkena gas itu akan semakin perih jika diberikan air.
"Makanya jangan dikucek, biarin saja biar nangis. Kalau dikasih air malah makin jadi (perihnya). Diemin saja," imbuhnya.
(sao/up)











































