Daftar 5 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia, Indonesia Urutan 4

Daftar 5 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia, Indonesia Urutan 4

Ayunda Septiani - detikHealth
Jumat, 06 Nov 2020 08:31 WIB
Daftar 5 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia, Indonesia Urutan 4
Ilustrasi COVID-19. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Virus Corona COVID-19 masih mewabah di Indonesia. Hingga Jumat (6/11/2020), total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 425.796 kasus.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia.

Dikutip dari data Worldometers, hingga kini jumlah kasus positif COVID-19 di Asia sudah mencapai 14.135.385 kasus. Sementara 12.618.935 kasus di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 250.773 kasus lainnya meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat dari total kasus sembuh COVID-19, Indonesia masuk ke dalam posisi keempat dengan 357.142 pasien telah dilaporkan sembuh. Sedangkan, total kasus sembuh tertinggi di Asia masih berada di India, yakni 7.764.763 orang.

Selanjutnya dari jumlah kematian COVID-19, Indonesia berada di posisi ketiga dengan 14.348 pasien meninggal dunia. Sementara, posisi pertama di Asia diduduki oleh India dengan 125.029 pasien meninggal.

ADVERTISEMENT

Berikut, 5 negara dengan total kasus COVID-19 tertinggi di Asia per 6 November 2020.

1. India

  • Total Kasus: 8.411.034
  • Kasus sembuh: 7.654.757
  • Kasus meninggal: 123.650

2. Iran

  • Total Kasus: 637.712
  • Kasus sembuh: 495.473
  • Kasus meninggal: 36.160

3. Irak

  • Total Kasus: 482.296
  • Kasus sembuh: 408.756
  • Kasus meninggal: 11.068

4. Indonesia

  • Total Kasus: 418.375
  • Kasus sembuh: 349.497
  • Kasus meninggal: 14.146

5. Bangladesh

  • Total Kasus: 412.647
  • Kasus sembuh: 329.787
  • Kasus meninggal: 5.983



(kna/kna)
Panggung WHO untuk Terawan
11 Konten
Jarang muncul di depan publik belakangan ini, Menkes Terawan Agus Putranto kembali jadi perbincangan. Organisasi kesehatan dunia WHO mengundangnya untuk menghadiri konferensi pers virtual bersama 3 menteri kesehatan dari negara lain.

Berita Terkait