Antisipasi Dampak Libur Panjang, Ganjar Gencarkan Tes COVID-19

Antisipasi Dampak Libur Panjang, Ganjar Gencarkan Tes COVID-19

Angling Adhitya Purbaya - detikHealth
Kamis, 12 Nov 2020 20:45 WIB
Antisipasi Dampak Libur Panjang, Ganjar Gencarkan Tes COVID-19
Ganjar Pranowo (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepala daerah gencar lakukan testing terkait COVID-19. Hal itu karena dari data pusat ada 7 zona merah di Jateng pasca libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai Rakor Penanganan Kenaikan Kasus COVID-19 akibat Dampak Liburan dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan via zoom di rumah dinasnya, Puri Gedeh.

"Sekarang kita kejar terus (peningkatan testing), jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli," kata Ganjar usai rakor dan juga tertulis dalam siaran persnya, Kamis (12/11/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menjelaskan ada kepala daerah yang meminta bantuan Polymerase Chain Reaction (PCR) meski sebenarnya bisa membeli sendiri. Ia pun mengatakan pemerintah di Kabupaten Kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif. Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yang memiliki komorbid.

"Siap-siap sendiri per Kabupaten Kota, karena mesti prediktif dan antisipatif. Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli, nggak papa tes makin banyak maka akan lebih banyak juga yang diketahui, setelah diketahui maka langkah selanjutnya adalah dijaga supaya sembuh," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait angka jumlah kasus COVID-19 pasca libur panjang, dalam rapat tersebut disebutkan kasus COVID-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober-1 November. Data pusat juga sempat menyebut ada 7 daerah di Jateng masuk zona merah.

"Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staff, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing," tutur Ganjar.

Politisi PDIP itu mengakui pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng. Namun, sejak tanggal 9 sampai hari ini jumlah test ada di angka 8.000 sampai 9.000 test per hari.

"Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali lagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi," tutup Ganjar.




(alg/up)

Berita Terkait