Vaksin BioNTech dan Pfizer baru-baru ini menyatakan bahwa efektivitas dari vaksin mereka yang sudah memasuki uji klinis tahap akhir mencapai 90 persen.
Dalam wawancara dengan sebuah surat kabar Inggris, CEO BioNTech Ugur Sahin mengaku vaksin buatannya akan mampu mengakhiri pandemi COVID-19 ini.
"Jika pertanyaannya adalah apakah kita dapat menghentikan pandemi dengan vaksin ini, maka jawabannya adalah: ya," ujarnya, seperti dikutip dari laman The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun bercerita, awalnya dirinya tidak yakin bahwa vaksin ini akan memicu reaksi yang cukup kuat bagi sistem kekebalan imunitas manusia. Namun kini, lanjutnya, pihaknya sangat yakin bahwa vaksin ini dapat mengalahkan virus Corona COVID-19.
"Vaksin ini menghalangi COVID-19 mendapat akses ke sel manusia, tetapi jika virus berhasil menemukan akses masuk, maka cell-T akan memusnahkannya," ungkapnya.
Namun demikian, kemanjuran dari vaksin ini baru akan terlihat sepenuhnya efektif dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Dibutuhkan dua dosis vaksin guna menciptakan kekebalan tubuh manusia selama satu tahun.
Selain itu, pemerintah Israel bahkan telah memesan 4 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer ini. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kemarin, Jumat (13/11/2020).
Kemajuan positif dari vaksin pfizer ini pun turut mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom. Namun, Tedros pun mengingatkan agar vaksin ini bermanfaat bagi semua negara, karena vaksin merupakan alat vital untuk mengendalikan pandemi.
"Vaksin akan menjadi alat vital untuk mengendalikan pandemi dan kami tergerak oleh hasil awal uji klinis yang dirilis minggu ini," ujarnya seperti dikutip dari CNA.
(naf/naf)











































