Vaksin COVID-19 terus menyampaikan kabar baik, beberapa di antaranya ada yang sudah menunjukkan hasil efektif lebih dari 90 persen. Inggris bahkan telah memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin COVID-19 Pfizer dan rencananya siap disuntikkan pekan depan.
Selain itu, ternyata ada beberapa negara dan wilayah di dunia yang akan memulai memberikan vaksin virus Corona COVID-19 secara gratis pada warganya. Berikut negara yang akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber.
1. Jepang
Berdasarkan undang-undang yang disetujui pada Rabu (2/12/2020), Jepang akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis pada semua warganya. Tetapi, masih belum jelas apakah warga asing yang berada di Jepang juga masuk ke dalam kriteria atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan menanggung semua biaya vaksin untuk 126 juta penduduk. Persetujuan ini dilakukan majelis tinggi parlemen setelah sebelumnya ketok palu dilakukan di majelis rendah.
Meski begitu, pemerintah Jepang akan tetapi memberikan izin pada mereka untuk menolak vaksinasi, jika efektivitas dan keamanan vaksin tersebut belum terbukti. Jika vaksin menunjukkan efek samping yang serius, pihak pemerintah juga bersedia menanggung biaya pengobatan dan pensiun cacat.
"Kami akan melakukan upaya membangun sistem untuk mengelola vaksin dengan lancar, dengan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah dan pekerja medis," jelas Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, dikutip dari Kyodo News.
Saat ini, pihak Jepang sudah menyetujui vaksin dari beberapa perusahaan farmasi besar yaitu Pfizer, Moderna Inc, dan AstraZeneca. Vaksin juga diprediksi akan cukup untuk 145 juta penduduk.
2. Prancis
Prancis juga menjadi salah satu negara yang memberikan vaksin COVID-19 secara gratis untuk seluruh warga negaranya. Disebutkan jaminan anggaran sosial di Prancis bisa menutupi biaya yang dibutuhkan.
"Prancis akan memastikan vaksinasi COVID-19 gratis untuk semua dalam sistem jaminan sosialnya dan telah mengalokasikan sekitar 1,5 miliar euro ($ 1,82 miliar) dari anggaran jaminan sosial tahun depan untuk menutupi biaya tersebut," jelas Perdana Menteri Jean Castex mengatakan pada hari Kamis.
Sementara itu, tiga negara lainnya memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada sebagian warganya dengan syarat tertentu. Mana saja?
1. Arab Saudi
Negara pertama yang akan memberikan vaksin COVID-19 pada warganya secara gratis adalah Arab Saudi. Negara tersebut menggratiskan vaksin pada 70 persen warganya dan ekspatriat yang belum terinfeksi virus Corona.
Menurut Asisten Wakil Menteri untuk Kesehatan Preventif, Dr Abdullah Asiri, yang akan mendapat prioritas vaksin adalah mereka yang memang belum dites positif terinfeksi virus. Tetapi, warga yang usianya masih di bawah 16 tahun belum akan divaksinasi.
Hal ini akan dilakukan jika sudah ada penelitian atau tes lanjutan yang membuktikan vaksin juga efektif pada kelompok usia tersebut. Terkait vaksinasi, akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah dalam waktu beberapa minggu mendatang. Vaksinasi ini ditargetkan akan selesai pada akhir 2021.
"Kerajaan bekerja di dua jalur untuk mendapatkan vaksin. Melalui organisasi COVAX, di mana G20 memiliki peran dalam menciptakan dan mendanai, Arab Saudi akan mendapat vaksin dalam jumlah yang besar," jelas Asiri yang dikutip dari Arab News.
"Sedangkan jalur kedua melakukan kontak langsung dengan perusahaan besar untuk menutupi celah yang tidak bisa ditutup melalui COVAX," lanjutnya.
Dr Muhammad Al-Abd Al-Aly selaku Juru Bicara Menteri Kesehatan mengatakan kementerian hanya akan memberikan vaksin Corona yang efektif untuk melawan virus. Selain itu, vaksin juga tidak memiliki efek samping berbahaya dan telah disetujui oleh otoritas terkait dengan pemberian izin.
Selain Arab Saudi, ada dua negara lain yang menggratiskan vaksin COVID-19 bagi beberapa negaranya. Simak di halaman selanjutnya.
2. Belgia
Pada Senin (16/11/2020), pemerintah Belgia mengatakan akan memberikan vaksin virus Corona secara gratis untuk sekitar 70 persen dari populasi penduduk yang jumlahnya sekitar delapan juta.
"Tujuannya untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi. Kelompok prioritas akan ditentukan berdasarkan opini ilmiah dan debat sosial. Vaksinasi gratis untuk setiap warga negara," kata Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke saat konferensi kesehatan antar kementerian yang dikutip dari AFP.
Belgia yang merupakan negara anggota Uni Eropa terlibat dalam prosedur seluruh blok untuk pembelian massal vaksin COVID-19, saat vaksin tersebut sudah tersedia dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya Brussels mengindikasikan pihaknya menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi Jerman CureVac untuk vaksin Covid-19 potensial lainnya, menambah jumlah vaksin dalam portofolio blok itu menjadi lima dan yang keenam dari perusahaan Amerika Serikat, yakni Moderna.
Sejauh ini, Belgia sudah mendaftar untuk menerima 7,7 juta dosis vaksin dari AstraZeneca yang per orangnya diberikan dua dosis dan 5,5 juta lagi dari Johnson & Johnson. Distribusi vaksin juga hanya akan dilakukan setelah vaksin dianggap aman dan efektif, serta mendapat persetujuan dari regulator Badan Obat Eropa.
Brussels berharap vaksin pertama mulai masuk pada awal tahun depan.
3. Hong Kong
Menteri Kesehatan Hong Kong Sophia Chan, mengatakan wilayah ini berencana akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis untuk semua warganya. Kabar ini muncul saat kota tersebut tengah menghadapi gelombang keempat virus Corona.
Chan mengatakan vaksin akan diberikan pertama kali pada 3 juta orang yang dianggap paling berisiko dan rentan terhadap virus. Di dalamnya termasuk petugas medis, pasien dengan penyakit kronis, dan orang lanjut usia. Tetapi, pemberian vaksin ini tidak wajib, melainkan dalam bentuk sukarela.
Untuk mempromosikan dan mendidik warga Hong Kong mengenai program vaksin gratis ini, pihak pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 18,2 miliar. Chan juga mengatakan pemerintah akan memberikan 2 dosis vaksin pada setiap penduduk dan vaksin akan didatangkan dari dua produsen yang berbeda.
"Kami akan mempercepat prosedur pemeriksaan dan memastikan keamanan, kemanjuran, dan kualitas vaksin... Pihak berwenang akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan penggunaan vaksin apapun yang terbukti aman dan efektif. Kami tidak akan mengesampingkan penerapan undang-undang darurat ketika perlu," jelas Chan yang dikutip dari laman The Straits Times.
Simak Video "Video Wamenkes: Kematian Akibat TBC di RI Lebih Banyak dari Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)











































