Ahli Ungkap 3 Penyebab Kasus Corona di RI Terus Meningkat Sepekan Terakhir

Ahli Ungkap 3 Penyebab Kasus Corona di RI Terus Meningkat Sepekan Terakhir

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 08 Des 2020 16:31 WIB
Ahli Ungkap 3 Penyebab Kasus Corona di RI Terus Meningkat Sepekan Terakhir
Ahli ungkap 3 penyebab kasus Corona meningkat sepekan terakhir. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Kasus Corona dalam sepekan terakhir terus mencatat peningkatan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Rekor kasus baru COVID-19 tertinggi tercatat per Kamis (3/12/2020) dengan angka 8.389 kasus.

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr Masdalina Pane, MSi mengakui kasus Corona sepekan terakhir meningkat secara signifikan. Peningkatan kasus COVID-19 disebut Pane didasari beberapa hal seperti salah satunya pemantauan contact tracing.

Ia juga menyinggung terkait fenomena gunung es dalam kaitan dengan peningkatan kasus COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita berharap bahwa kasus-kasus yang kemarin masih di permukaan seperti fenomena gunung es, saat ini mulai kita deteksi lebih banyak sehingga yang akan ke RS akan lebih sedikit karena sudah lebih dulu ditemukan," jelas Dr Pane melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube Selasa (8/12/2020).

Berikut tiga penyebab kasus COVID-19 terus naik beberapa pekan terakhir.

ADVERTISEMENT

1. Temuan kasus sedini mungkin

Dr Pane menyebut temuan kasus sedini mungkin menjadi salah satu faktornya. Disebutnya, temuan kasus COVID-19 sedini mungkin bisa mencegah lebih banyak kasus COVID-19 ringan menjadi parah atau berakhir dirawat di rumah sakit.

2. Testing

Dr Pane juga menyebut testing COVID-19 yang dilakukan Indonesia jumlahnya terus meningkat. Menurutnya, jumlah tes COVID-19 di Indonesia sudah hampir memenuhi indikator atau standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.

"Kemudian yang menyebabkan kasus COVID-19 kita meningkat kemampuan testing yang juga semakin meningkat saat ini. Jadi kita hampir memenuhi indikator atau standar dari WHO," bebernya.

3. Contact tracing

Dr Pane pun menjelaskan meningkatnya kasus COVID-19 selama sepekan terakhir berkaitan dengan contact tracing. Dalam pemantauan contact tracing, klaster-klaster Corona umumnya ditemukan.

"Contact tracing itu kita melakukan pemantauan, jadi mencari sebanyak mungkin kontak erat, lalu melakukan pemantauan dalam 14 hari," jelasnya.

"Terkadang pemantauan ini yang kemudian menghasilkan kasus2 baru yang disebut klaster, sehingga peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan," kata Dr Pane.

Namun, ia kembali menegaskan banyaknya kasus COVID-19 tersebut tak masalah selama masih dalam kasus ringan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai menemukan kasus COVID-19 terlambat saat sudah harus dirawat di RS.

"Tetapi tidak masalah selama dia dalam kasus yang ringan bahkan tanpa gejala sehingga dia tidak sampai harus ke RS. Tidak apa-apa jumlah kasus kita itu banyak, tetapi jangan sampai terlambat dideteksi,"pungkasnya.




(naf/kna)

Berita Terkait