Seorang wanita asal Oklahoma, Amerika Serikat, dipastikan positif COVID-19 setelah menjalani tes Corona sebanyak sebanyak 4 kali. Dari empat tes itu, ia mendapatkan hasil tiga kali negatif, dan satu positif dites Corona terakhir.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, wanita bernama Lesley Shollmier itu memperingatkan orang-orang tentang hasil pengujian yang bisa saja tidak akurat. Terutama jika merasakan adanya gejala-gejala COVID-19.
"Jangan percaya tes COVID-19 dengan hasil yang negatif. Kalau ada gejalanya, terutama hilangnya kemampuan indra penciuman, harus tetap berada di rumah," katanya yang dikutip dari laman WTOC, Selasa (8/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alami gejala mirip flu dan semakin memburuk
Pada 23 November 2020 lalu, Shollmier merasakan gejala-gejala seperti flu. Mengetahui keadaannya itu, ia memutuskan untuk melakukan tes cepat Corona di ruang gawat darurat, dan mendapatkan hasil negatif.
Namun, sehari setelah Thanksgiving, gejala yang dialaminya semakin memburuk. Ia kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasanya.
"Saya langsung tahu bahwa ini COVID-19. Saya hanya tahu bahwa itu adalah salah satu gejala khas. Meski kedengarannya aneh, saya beruntung memiliki gejala itu, sehingga saya tahu pasti bahwa saya melakukan hal yang benar," jelas Shollmier.
Setelah mengalami gejala tersebut, ia mulai mengkarantina semua orang, termasuk suaminya dan juga melakukan dua tes Corona PCR tambahan yang dianggap lebih akurat daripada tes cepat. Tetapi, hasil keduanya tetap negatif.
Melakukan tes Corona keempat kalinya
Melihat itu, Shollmier tetap percaya pada hatinya bahwa dirinya terinfeksi COVID-19. Akhirnya ia menghubungi dokternya lagi untuk melakukan tes Corona keempat.
"Aku cukup ngotot, karena saya tahu dalam naluri saya bahwa saya memilikinya (COVID-19)," lanjutnya.
Hingga pada hari ke-12 ia merasakan gejala, dites Corona keempat ini hasilnya Shollmier dinyatakan positif. Meski ia dikenal sebagai pribadi yang tertutup, Shollmier memutuskan untuk membagikan pengalamannya ini pada orang lain sebagai bentuk peringatan.
"Saya orang yang sangat tertutup, tetapi saya pikir orang benar-benar perlu tahu bahwa hanya karena hasil tes kamu negatif bukan berarti kamu tidak memiliki COVID-19 dan tidak membuat orang lain tertular juga," ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya ini, Shollmier kembali mendorong orang-orang untuk terus memakai masker, untuk membantu melindungi orang lain dan tetap berada di rumah jika mengalami gejala yang terkait dengan COVID-19.
"Dengan naluri, kamu bisa mengetahui kapan kamu sakit dan harus tetap tinggal di rumah. Dan dengan mendapat hasil negatif, itu tidak berarti bahwa kamu benar-benar negatif COVID-19," pungkasnya.
(sao/kna)











































