Fakta-fakta Delirium, Kondisi Mental yang Jadi Gejala Baru COVID-19

Fakta-fakta Delirium, Kondisi Mental yang Jadi Gejala Baru COVID-19

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 12 Des 2020 06:02 WIB
Fakta-fakta Delirium, Kondisi Mental yang Jadi Gejala Baru COVID-19
Virus Corona COVID-19 (Foto: Getty Images/Xesai)
Jakarta -

Pada bulan November lalu, sebuah studi terbaru kembali mengatakan bahwa delirium termasuk salah satu gejala awal COVID-19. Kondisi ini khususnya dialami oleh orang-orang lanjut usia (lansia) yang terinfeksi virus Corona.

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi. Kita perlu waspada... Karena seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kebingungan mungkin merupakan indikasi adanya infeksi," kata peneliti dari University of Catalonia, Javier Correa yang dikutip dari laman Eurekalert.

Berikut beberapa fakta terkait delirium yang telah dirangkum detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi perubahan mendadak di otak

Dikutip dari Healthline, delirium merupakan kondisi perubahan mendadak di otak yang memicu kebingungan dan berkurangnya kesadaran. Kondisi ini seringkali membuat pengidapnya sulit untuk berpikir, tidur, mengingat sesuatu, dan memperhatikan sesuatu.

Disebut sebagai gejala COVID-19

Berdasarkan studi yang dipublikasi dalam Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy, ditemukan adanya kaitan antara virus Corona COVID-19 dengan otak sebagai sistem saraf pusat. Peneliti menemukan adanya indikasi bahwa virus tersebut mempengaruhi sistem saraf pusat, hingga mengakibatkan perubahan pada neurokognitif seperti delirium dan sakit kepala.

ADVERTISEMENT

"Penyebabnya mungkin di antara tiga hal. Kurangnya pasokan oksigen pada otak, peradangan jaringan otak akibat badai sitokin, dan fakta bahwa virus memiliki kemampuan untuk mengalir di dalam darah yang bisa menuju otak," papar Correa. Menurutnya, satu dari tiga faktor itu berpotensi menyebabkan delirium.

Banyak dialami lansia

Studi tersebut juga menemukan bahwa gejala COVID-19 ini disebut sebagai gejala awal infeksi virus Corona, terutama pada kelompok lansia. Akibatnya bisa membuat pasien lansia tersebut merasa kebingungan berat hingga kesadarannya berkurang.

Para peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC) yang melakukan studi tersebut menegaskan bahwa gejala delirium ini bisa muncul bersamaan dengan gejala COVID-19 lainnya seperti kehilangan kemampuan indra perasa dan penciuman serta sakit kepala. Gejala ini bisa muncul lebih awal sebelum batuk dan sesak napas.

Beberapa gejala delirium bisa disimak di halaman berikut.

Gejala-gejala delirium

Saat seseorang mengalami delirium, ada beberapa gejala atau ciri khusus. Salah satunya sulit fokus atau merasa sulit berpikir. Lalu, para pengidapnya juga mudah teralihkan oleh sesuatu. Adapun beberapa gejala atau ciri lainya, yaitu:

  • Daya ingat menurun
  • Kesulitan berbicara
  • Suka melamun dan lambat bereaksi
  • Berhalusinasi
  • Sering gelisah
  • Kebiasaan tidur berubah
  • Mudah tersinggung dan mood bisa berubah mendadak
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)
Gejala Terbaru COVID-19
18 Konten
Sebagai penyakit yang umurnya baru satu tahun, COVID-19 masih menyimpan banyak misteri. Termasuk soal gejalanya. Selain banyak yang tidak bergejala, muncul juga berbagai gejala yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Berita Terkait