Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Uni Emirat Arab (UEA), Husin Bagis, telah melakukan vaksinasi COVID-19. Ia disuntik dengan vaksin Corona buatan Sinopharm.
Husin bercerita, saat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di UEA dipastikan mendapat vaksinasi COVID-19 dari perusahaan G42 pada 21 Oktober 2020, ia dan rekan-rekan kerjanya disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi.
"Ditanya tentang riwayat kesehatan kita, misalnya, berapa tekanan darah, kolesterol, gula kita berapa, kalau perempuan apakah sedang hamil. Jadi ada beberapa pertanyaan, tapi yang dicek langsung adalah tekanan darah," kata Husin dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Senin (14/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses penyuntikan vaksin Corona Sinopharm terbagi menjadi dua tahap, yakni suntikan dosis pertama dilakukan pada 21 Oktober dan suntikan dosis kedua diberikan pada 23 November.
Namun, bagi yang kondisinya kurang sehat saat hari penyuntikkan, maka suntikan dosis pertama diberikan pada 23 November dan suntikan dosis kedua dilakukan pada 5 Desember.
"Jadi tidak ada persiapan yang khusus. Kita datang bekerja biasa, karena saat itu hari kerja. Teman-teman datang dicek semua, yang sehat langsung disuntik dan yang ada gejala lain ditunda dulu," ujar Husin.
Soal kehalalan vaksin COVID-19 Sinopharm. Husin meyakini vaksin itu halal. Dia menuturkan jika pemerintah setempat mengklaim halal serta masyarakatnya meyakini hal yang sama. Husin menyatakan juga vaksin yang masuk ke Indonesia juga terjamin halalnya.
"Kita ketahui bahwa masyarakat UEA 100 persen muslim untuk orang lokal. Jadi pasti dilakukan verifikasi kehalalan dan kemanjuran vaksin sebelum penyuntikan," ujarnya
Apa yang ia dirasakan usai disuntik vaksin Corona Sinopharm? Selengkapnya DI SINI
(kna/kna)











































