Surat Edaran Satgas COVID-19 yang mewajibkan rapid test antigen keluar pada H-4 jadwal KA saya ke luar kota. Mau tak mau, mesti mencari tempat rapid test antigen di Depok, domisili saya.
Oh iya, sebenarnya di stasiun-stasiun besar di Jakarta lebih murah, namun pertimbangan jarak dari rumah saya dan antrean yang mengular seperti berita hari ini bikin saya tak berminat untuk memanfaatkannya.
Perburuan pertama melakukan telusur via Google untuk mencari tempat rapid test antigen yang kredibel namun terjangkau. Ada 2 pilihan, RSUI dan Lab Helix yang didirikan alumni FTUI. Di situs, dua lab itu mematok harga Rp 375 ribu untuk rapid test antigen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya mensyaratkan daftar via WA untuk kemudian mendapat nomor antrean beserta jam rapid test. Karena pertimbangan jarak, maka saya memilih Lab Helix di kawasan RTM Cimanggis, Depok.
Dalam WA disebutkan saya mendapatkan nomor 94, dengan jadwal pukul 16.00-17.00 WIB. Ternyata saat datang, nomor antrean via WA tak berlaku lantaran saya dan konsumen lain mengambil nomor antrean lagi.
Pengalaman swab untuk rapid test antigen tidak sampai semenit. Foto: Nograhany/detikHealth |
Saat itu ada sekitar 30-an orang, saya dapat nomor antrean 178, sedangkan antrean yang dipanggil sudah sampai 170. Menunggu 30 menit, saya pun dipanggil ke kasir, untuk mengisi formulir pemeriksaan yang dimaksud (rapid antibodi, rapid antigen, atau PCR test). Plus 3 pertanyaan standar tracing (gejala, adanya kontak dengan pasien positif COVID). Lalu membayar, bisa via transfer, tunai atau pakai kartu debit/kredit via EDC.
Harganya ternyata sudah turun, Rp 250 ribu sesuai HET pemerintah, bukan Rp 375 ribu.
Setelah mendapatkan kuitansi pembayaran, lalu menunggu untuk dipanggil namanya. Sekitar 15 menit nama saya dipanggil, lalu menuju ambil sampel dengan cara swab di luar klinik. Ya, ambil sampelnya di emperan ruko dengan petugas yang memakai masker medis dan N95 dan nurse cap.
Lantas petugas tadi menusukkan flocked swab ke hidung, metode sama seperti PCR test. Sampel yang didapat lalu dimasukkan ke suatu tempat, lalu diteteskan ke alat yang mirip test pack kehamilan.
Tak sampai semenit prosesnya, kelar.
Sampel swab yang sudah diproses diteteskan ke alat ini. Kurang lebih 15 menit, hasilnya sudah bisa dibaca. Foto: Nograhany/detikHealth |
"Kalau mau lihat hasilnya bisa nunggu 15 menit. Kalau mau nunggu surat keterangannya di atas jam 17.00 WIB ya," kata petugas swab itu.
Total sejam sudah beres prosesnya. Hasilnya, Alhamdulillah hasil rapid test antigen non reaktif.
(nwk/up)













































