Thailand melaporkan lebih dari 1.000 kasus positif COVID-19 yang terkait dengan klaster pasar seafood. Pihak berwenang setempat mengatakan saat ini tengah mempertimbangkan apakah perlu memperluas penguncian (lockdown).
Hingga Selasa (22/12/2020) pagi dilaporkan ada 1.063 kasus positif dari total 6.156 orang yang menjalani tes. Jumlah tersebut sejauh ini lebih besar dibandingkan gelombang pertama dengan total 4.300 kasus.
Gubernur Samut Sakhon Veerasak Vijitsaengsri mengatakan tingkat infeksi yang terkait dengan klaster pasar ikan mencapai 28 persen, turun dari sebelumnya 40 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melihat cahaya di ujung terowong (seiring dengan menurunnya tingkat infeksi)," kata Veerasak
Mayoritas kasus baru menginfeksi pekerja dari Myanmar yang bekerja di kapal udang dan pabrik pemrosesan makanan laut yang bernilai miliaran dolar.
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha sebelumnya menyalahkan pekerja migran sebagai penyebab wabah baru COVID-19. Dia menyebut wabah baru berasal dari pabrik yang mempekerjakan imigran ilegal dan menuduh para pekerja yang melintasi perbatasan Myanmar-Thailand secara ilegal.
"Mereka menyelinap keluar dan masuk kembali. Saya telah memberitahu pihak berwenang bahwa harus ada sistem untuk melacak pekerja," ujarnya Senin (21/12/2020).
Pasar ikan di Provinsi Samut Sakhon telah ditutup sejak Sabtu (19/12/2020). Pemerintah juga memberlakukan lockdown dengan melarang warga bepergian.
(ayd/kna)











































