Alat Deteksi COVID-19 UGM Lewat Hembusan Napas Kantongi Izin Edar Kemenkes

ROUND-UP

Alat Deteksi COVID-19 UGM Lewat Hembusan Napas Kantongi Izin Edar Kemenkes

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 27 Des 2020 08:00 WIB
Alat Deteksi COVID-19 UGM Lewat Hembusan Napas Kantongi Izin Edar Kemenkes
Alat tes Corona GeNose besutan UGM. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikHealth)
Jakarta -

Alat deteksi COVID-19 GeNose akhirnya mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI. Tes Corona besutan para ahli Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pada tahap awal rencananya melakukan 120 tes per alat.

"Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari," ucap Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana yang menyampaikan izin edar diterima pada Kamis (24/12/2020).

Namun, menurutnya, GeNose belum memungkinkan untuk digunakan secara pribadi. Semnatara ini akan disebar di beberapa fasilitas-fasilitas umum seperti bandara, stasiun kereta api, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," lanjut Kuwat.

Rencana produksi massal

Kuwat menyebut, alat tes Corona GeNose juga akan segera diproduksi massal. Harapan tim para peneliti, jika 1.000 unit nanti akan tersedia, kemungkinan ada 120 ribu orang per hari yang bisa dites.

ADVERTISEMENT

Kemudian, jika ada 10 ribu unit, dengan target tercapai di akhir Februari 2021, Indonesia disebut-sebut mampu melakukan tes Corona per banyak hingga 1,2 juta orang per hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus," tuturnya.

Adapun 5 industri yang tengah bergabung untuk mendukung produksi massal tersebut yaitu PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).

Berapa biayanya?

"Nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp 15 sampai Rp 25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya," ujarnya.

"Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab," imbuh Kuwat.




(naf/up)

Berita Terkait