5 Fakta 'Restu' BPOM untuk Vaksin Sinovac, Efikasi hingga Efek Samping

Round Up

5 Fakta 'Restu' BPOM untuk Vaksin Sinovac, Efikasi hingga Efek Samping

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 12 Jan 2021 05:30 WIB
5 Fakta Restu BPOM untuk Vaksin Sinovac, Efikasi hingga Efek Samping
Vaksin CoronaVac buatan Sinovac resmi mendapat izin BPOM (Foto: Antara Foto)
Jakarta -

Vaksin COVID-19 CoronaVac buatan Sinovac resmi mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam bentuk emergency use authorization (EUA), Senin (11/1/2021). Dalam uji klinis, vaksin ini menunjukkan efikasi 65,3 persen.

Izin penggunaan darurat untuk masa pandemi ini keluar hanya berselang 2 hari dengan rencana penyuntikan pertama, yakni Rabu (13/1/2021). Direncanakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksinasi.

Sesuai urutan prioritas, para tenaga kesehatan akan menjadi salah satu kelompok yang akan mendapat suntikan vaksin pada tahap pertama. Ditargetkan, program vaksinasi akan selesai dalam 15 bulan dengan menjangkau 181,5 juta warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa fakta pemberian izin BPOM untuk vaksin Sinovac terangkum sebagai berikut.

1. Efikasi 65,3 persen

Analisis interim hasil uji klinis di Bandung menunjukkan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, angka ini berarti vaksin Sinovac menunjukkan harapan untuk bisa menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen.

ADVERTISEMENT

Efikasi yang didapat lebih kecil dibanding hasil uji klinis di Turki yakni sebesar 91,25 persen dan di Brasil yakni 78 persen. Menurut epidemiolog dr Jarir At Thobari, perbedaan ini dipengaruhi banyak faktor, terutama perbedaan kondisi epidemiologi di tiap negara.

Namun yang terpenting, nilai efikasi yang didapat sudah lebih tinggi dari persyaratan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO yakni 50 persen.

2. Imunogenesitas 99,23 persen

Selain efikasi, imunigenesitas atau kemampuan membentuk antobodi untuk membunuh dan menetralkan virus juga dinilai dalam uji klinis fase 3. Dari uji yang dilakukan di Bandung, didapatkan data antibodi sampai 3 bulan setelah penyuntikan sebesar 99,23 persen.

3. Efek samping ringan-sedang

Hasil pemantauan selama 3 bulan setelah penyuntikan dosis kedua juga menunjukkan vaksin Sinovac aman. Penny menyebut beberapa temuan efek samping ringan hingga sedang. Di antaranya:

Efek samping lokal:

  • nyeri
  • indurasi atau iritasi
  • kemerahan
  • pembengkakan

Efek samping sistemik

  • myalgia atau nyeri otot
  • fatigue atau kelelahan
  • demam.

"Efek samping tersebut bukan merupakan efek samping yang berbahaya dan dapat pulih kembali," tegas Penny.

Vaksinasi tidak menjamin seseorang akan 100 persen kebal COVID-19. Simak selengkapnya di halaman berikut.

4. Tidak menjamin 100 persen kebal

Menurut Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro, pemberian vaksin COVID-19 tidak serta-merta membuat seseorang jadi kebal. Risiko terinfeksi tetap akan ada, namun dampaknya akan lebih ringan dibanding yang tidak divaksin.

"Jadi kalaupun ia sudah diimunisasi kena COVID-19 InsyaAllah tidak berat kalau dia memang imun, karena kita tidak bisa tahu apakah virus yang kena itu ganas," jelas Prof Sri.

"Lalu, setelah disuntik dua kali, itu kita nggak langsung tinggi antibodinya, kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru dia maksimal antibodi," lanjutnya.

Itu artinya, protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak, tetap harus dijalankan hingga terbentuk herd immunity.

5. Suci dan halal menurut MUI

Sebelumnya, pada Jumat (8/1/2021), Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Sinovac. Hasil rapat komisi fatwa menyepakati vaksin tersebut suci dan halal.

Video 20Detik terkait vaksin Sinovas di sini:

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Izin Darurat Vaksin Corona
12 Konten
Vaksin CoronaVac biatan Sinovac resmi mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM RI. Hasil uji klinis menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen dengan efek samping ringan-sedang. Penyuntikan pertama vaksinasi direncanakan Rabu (13/1/2021).

Berita Terkait