Para ilmuwan kini tengah mengkhawatirkan adanya pandemi baru yang disebabkan oleh virus Nipah. Virus ini diketahui memiliki tingkat kematian hingga 75 persen dan belum ada vaksinnya.
Sebelumnya, virus Nipah (NiV) sudah pernah dilaporkan terjadi di Malaysia pada tahun 1998 lalu. Dikutip dari laman WHO, wabah ini juga menyebar ke Singapura dan menyebabkan sekitar 100 orang meninggal dunia.
Infeksi akibat virus Nipah ini bisa berpotensi menyebabkan kematian. Untuk itu, perlu diketahui bagaimana tanda-tanda saat seseorang terinfeksi virus Nipah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, tanda atau gejala virus Nipah ini muncul dalam 4-14 hari pasca terpapar virus tersebut. Tanda awalnya meliputi demam dan sakit kepala yang berlangsung selama 3-14 hari.
Namun, tanda virus ini bisa berkembang dengan cepat hingga menyebabkan pasiennya menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berikut tanda-tanda saat terinfeksi virus Nipah.
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernapas
- Muntah
Tak hanya itu, gejala ini bisa berkembang menjadi lebih parah, seperti:
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
- Kematian
Di beberapa kasus, virus Nipah ini bisa menyebabkan kematian sebesar 40 hingga 75 persen. Selain itu, virus ini juga bisa menyebabkan efek samping jangka panjang seperti kejang yang menetap dan perubahan kepribadian.
Tanda atau gejala dari virus Nipah ini juga bisa muncul setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pasca terpapar, hingga menyebabkan kematian. Fenomena ini disebut sebagai infeksi tidak aktif atau laten.
(sao/naf)











































