Kemenkes: KIPI Vaksin Corona 90 Persen Ringan, Tak Ada yang Fatal

Kemenkes: KIPI Vaksin Corona 90 Persen Ringan, Tak Ada yang Fatal

Yudha Maulana - detikHealth
Rabu, 03 Feb 2021 14:32 WIB
Kemenkes: KIPI Vaksin Corona 90 Persen Ringan, Tak Ada yang Fatal
Vaksin COVID-19 (Foto: Ari Saputra)
Bandung -

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu memastikan, 90 persen kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19 masuk ke dalam kategori ringan.

Maxi mengatakan, pemantauan KIPI ini dilakukan secara seksama di berbagai tingkatan selama setiap hari. Sejauh ini, ia mengatakan belum ada laporan KIPI yang berat yang dialami oleh penerima vaksin COVID-19.

"KIPI ini kita pantau setiap hari melalui laporan KIPI, baik ringan atau sedang. Selama ini 90 persen, masih gejala yang ringan seperti nyeri dan ada demam sedikit, tapi tidak ada yang fatal," ujar Maxi di Sabuga ITB, Kota Bandung, Selasa (3/2/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Maxi tak menyebut berapa laporan KIPI yang diterima selama proses vaksinasi berlangsung.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai COVID-19. Pasalnya, menjalankan protokol kesehatan saja masih belum cukup untuk bisa keluar dari pandemi ini.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada keputusan pemerintah, kecuali untuk kemashlahatan, tidak ada keputusan pemerintah kecuali untuk kemanfaatan oleh kareana itu seandainya ada isu-isu di media sosial tentang bahaya vaksin, dampak negatif vaksin, kami yakinkan pada hari ini yang kesekian kalinya tidak ada dampak negatif, yang tidak diinginkan bagi orang yang sudah divaksin," kata Uu dalam Gebyar Vaksinasi COVID-19 di Sabuga.

Uu pun masuk ke dalam deretan orang pertama di Jabar yang menerima vaksin COVID-19. Sejauh ini, ia tidak merasakan ada kendala medis setelah mendapatkan dua kali vaksinasi.

"Saya berharap bagi mereka yang masih menakut-nakuti masyarakat dan masyarakat untuk tidak divaksin itu dan ini tolong hentikan tidak akan ada manfaatnya jangan memanfaatkan orang jangan menyengsarakan orang, karena kalau masyarakat tidak mau di vaksin kemudian berlalu maka Corona di Jawa Barat khawatir tidak segera berakhir," katanya.




(yum/up)

Berita Terkait