Merawat dan menjaga buah hati yang baru lahir memang bukan hal mudah. Terkurasnya waktu dan tenaga, kurang istirahat, hingga ucapan dari orang sekitar tidak jarang memicu rasa tertekan bagi ibu.
Pada beberapa kasus, rasa lelah dan tertekan ini berdampak pada kesehatan mental seorang ibu. Jika ibu mulai mengalami gejala seperti rasa sedih terus-menerus, mudah marah, serta tidak mampu mengendalikan emosi, bisa jadi ibu mengidap Postpartum Depression atau depresi pasca melahirkan.
Dalam buku 'A-Z yang Datang Setelah Melahirkan' oleh Tikah Kumala, Postpartum Depression dipahami sebagai Baby Blues Syndrome yang tidak tertangani sampai tuntas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejalanya pun mirip dengan baby blues. Akan tetapi, frekuensi, durasi, dan intensitasnya cenderung lebih tinggi.
Seorang ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan akan mengalami suasana hati yang naik-turun secara intens dan berlangsung lama.
Umumnya, terdapat sembilan gejala umum depresi pasca melahirkan:
- Sulit tidur
- Tidak percaya diri
- Bingung
- Rasa marah dan sedih yang berlebihan
- Kesulitan mengendalikan rasa cemas
- Sensitif
- Merasa lelah terus-menerus
- Kadang muncul rasa putus asa
- Terlintas rasa takut akan kemungkinan menyakiti anak
Postpartum depression tidak terjadi begitu saja. Lalu, apa saja penyebab depresi pasca melahirkan yang perlu ibu ketahui?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
(up/up)











































