WHO Tegaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Masih Bisa Kurangi Kasus Parah

WHO Tegaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Masih Bisa Kurangi Kasus Parah

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 10 Feb 2021 08:34 WIB
WHO Tegaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Masih Bisa Kurangi Kasus Parah
Foto: DW (News)
Jakarta -

Vaksin COVID-19 AstraZeneca jadi perhatian karena disebut dalam studi tidak efektif melawan varian Corona di Afrika Selatan. Hal ini diketahui setelah peneliti di Afrika Selatan menemukan efikasi vaksin dalam mencegah kasus infeksi ringan-sedang pada orang dewasa muda hanya sekitar 10 persen.

Hal ini membuat otoritas kesehatan di Afrika Selatan menunda sementara penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Rencananya program vaksinasi di sana akan dimulai dengan menggunakan vaksin COVID-19 dosis tunggal dari Johnson & Johnson.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkomentar bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca masih bisa bermanfaat dalam mengurangi kasus-kasus infeksi parah. Dengan demikian seharusnya angka orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan juga kematian seharusnya bisa ditekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Analisis data uji klinis fase tiga sejauh ini menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford bisa melindungi terhadap kasus gejala parah, perawatan di rumah sakit, dan kematian," tulis WHO dan dikutip pada Rabu (10/2/2021).

"Hasil ini mengonfirmasi bahwa kita perlu melakukan segala cara untuk mengurangi sirkulasi virus, mencegah infeksi, dan mengurangi peluang SARS-COV-2 berevolusi sehingga akhirnya memiliki mutasi yang bisa mengurangi efikasi vaksin saat ini," lanjut WHO.

ADVERTISEMENT

Otoritas Afrika Selatan dilaporkan sedang menyusun rencana penggunaan vaksin AstraZeneca yang sudah terlanjur dipesan. Ada kemungkinan vaksin COVID-19 AstraZeneca akan dicampur dengan dosis dari vaksin COVID-19 lain, atau diberikan secara berkala dulu kemudian dilihat dampaknya pada kasus COVID-19 di suatu daerah.




(fds/up)
Vaksin Corona untuk Varian Afsel
5 Konten
Varian baru virus Corona bermunculan, salah satunya berkembang di Afrika Selatan dan sudah meluas ke berbagai negara. Efektivitas vaksin yang sudah ada dipertanyakan, masih manjurkah untuk melawan varian baru ini?

Berita Terkait