Pakar WHO Laporkan Banyak Kasus Reinfeksi Gegara Varian Baru Corona

Pakar WHO Laporkan Banyak Kasus Reinfeksi Gegara Varian Baru Corona

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 13 Feb 2021 20:02 WIB
Pakar WHO Laporkan Banyak Kasus Reinfeksi Gegara Varian Baru Corona
Ilustrasi varian baru Corona. (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan, mengatakan menerima laporan banyak orang kembali terinfeksi (reinfeksi) setelah sembuh dari COVID-19. Orang-orang tersebut tak 'kebal' varian baru virus Corona.

"Kami sekarang mendapatkan laporan orang yang terinfeksi kembali (reinfeksi) dengan varian baru virus Corona," kata Swaminathan, pakar WHO, dikutip dari Express UK, Sabtu (13/2/2021).

"Dan ada beberapa laporan awal dari Afrika Selatan yang menunjukkan bahwa orang yang pernah terinfeksi bisa terinfeksi lagi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai saat ini, ada tiga varian baru virus Corona yang menjadi perhatian di Inggris yang berasal dari Afrika Selatan, Brasil, dan yang pertama kali diidentifikasi di Kent. Menurut kepala program pengawasan genetik Inggris, varian yang ditemukan di Kent bisa menjadi strain virus yang dominan di dunia.

"Begitu kita berada di atas (virus) atau virus itu bermutasi dan menyebabkan penyakit yang lebih ganas, maka kita bisa berhenti mengkhawatirkannya," ujar Profesor Sharon Peacock.

ADVERTISEMENT

"Tetapi, saya pikir kita akan melakukan ini selama bertahun-tahun. Menurut saya, kita masih akan melakukan ini 10 tahun ke depan," imbuhnya.

Peringatan ini muncul setelah WHO mengunjungi China untuk mencari asal-usul virus Corona di Wuhan, China. Namun, pencarian ini tidak memberikan hasil dan jawaban dari mana virus itu berasal dan bagaimana bisa menyebar ke manusia.

"Penyelidikan asal virus ini tidak akan selesai dalam dua minggu. Tapi, yang penting adalah ini menjadi dasar untuk melakukan investigasi lebih lama dan bekerja sama dengan pemerintah China," kata ahli virologi di Universitas Georgetown Angela Rasmussen.




(sao/naf)

Berita Terkait