Vaksin Sudah Ada, Kok Bisa Wabah Ebola Muncul Lagi?

Vaksin Sudah Ada, Kok Bisa Wabah Ebola Muncul Lagi?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 23 Feb 2021 20:33 WIB
Vaksin Sudah Ada, Kok Bisa Wabah Ebola Muncul Lagi?
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)
Jakarta -

Wabah Ebola kembali merebak di Republik Kongo yang menewaskan empat orang. Dua pasien yang terinfeksi ebola meninggal pada awal Februari 2021 sementara dua orang lainnya, masing-masing meninggal pada hari Jumat dan Sabtu pekan lalu.

Pejabat kesehatan di Provinsi Kivu Utara, Eugene Syalita, mengatakan wabah ini muncul lagi karena sikap penduduk sekitar yang enggan rumahnya didisinfeksi untuk mencegah penularan.

Wabah Ebola juga dilaporkan merebak di Guinea dan menjadi epidemi. Penetapan ini dilakukan usai 4 dari 8 orang terinfeksi dilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ebola dapat menyebar dengan cepat, melalui kontak dengan sejumlah kecil cairan tubuh dari mereka yang terinfeksi. Gejala awal Ebola mirip flu sehingga tidak selalu terlihat jelas

Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 11.500 dosis vaksin Ebola ke Guinea sebagai salah satu upaya memutus penularan. Vaksin Ebola sendiri sudah tersedia yakni Ervebo dan Zabdeno-Mvabea.

ADVERTISEMENT

Namun karena wabah Ebola relatif jarang dan tidak dapat diprediksi serta jumlah vaksin yang terbatas, vaksin dicadangkan untuk respons wabah untuk melindungi orang-orang yang berisiko tertinggi dengan skema 'ring vaccination'

Ini adalah strategi untuk memvaksinasi individu dengan risiko tertinggi infeksi karena adanya kontak erat dengan pasien yang dikonfirmasi dengan virus.

Atas dasar ini, vaksin baru bisa diberikan dalam skenario tertentu, seperti sedang ada wabah, dan hanya pada kelompok berisiko.

Tanpa ada imunisasi massal, Ebola masih berpotensi muncul dan menyebar di populasi yang tak memiliki imunitas terhadapnya.




(kna/up)
Wabah Ebola di Guinea
5 Konten
Wabah Ebola kembali dilaporkan di Afrika Barat, Guinea. Guinea pun menetapkan status epidemi Ebola usai laporan meninggal terus meningkat. Angka kematian Ebola lebih tinggi dari COVID-19.

Berita Terkait