Pemakaian Hormon Saat Hamil Tingkatkan Risiko Hipospadia? Ini Kata Dokter

Pemakaian Hormon Saat Hamil Tingkatkan Risiko Hipospadia? Ini Kata Dokter

Ardela Nabila - detikHealth
Rabu, 10 Mar 2021 14:33 WIB
Pemakaian Hormon Saat Hamil Tingkatkan Risiko Hipospadia? Ini Kata Dokter
Konsumsi hormon saat hamil tingkatkan risiko hipospadia? (Foto: Getty Images/damircudic)
Jakarta -

Baru-baru ini atlet bola voli wanita, Serda Aprilia Manganang, dinyatakan sebagai pria usai menjalani sejumlah pemeriksaan. Ia diketahui mengidap kondisi hipospadia, yakni kelainan bawaan sejak lahir yang ditandai dengan lubang urethra berada di bagian bawah penis.

The Center of Disesase Control and Prevention (CDC) menyebut, salah satu faktor yang meningkatkan risiko hipospadia pada bayi laki-laki adalah penggunaan hormon tertentu sebelum dan selama kehamilan.

Terkait hal tersebut, dr Shanty Olivia Jasirwan, SpOG-KFER, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi di Rumah Sakit Pondok Indah, mengatakan bahwa jenis program kehamilan yang dipilih oleh pasangan tidak memiliki pengaruh apapun terhadap janin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Virtual Small Group Media Discussion pada Rabu (10/3/2021). Dokter Olivia mengatakan program kehamilan yang ada saat ini sudah terbukti tidak berpengaruh terhadap kandungan dan bukan salah satu faktor risiko terjadinya kecacatan atau kelainan pada janin.

"Jadi, memang treatment kehamilan ini sudah terbukti tidak mempengaruhi (hipospadia). Treatment kehamilan ini tidak mempengaruhi kecacatan pada janin, ya. Jadi, memang cukup aman," kata dr Olivia.

ADVERTISEMENT

Disebutkan oleh dokter Olivia, jika memang terdapat laporan bahwa program kehamilan tertentu dapat menyebabkan kecacatan pada janin, maka program tersebut tentunya tidak akan ada hingga saat ini. Pasalnya, program kehamilan pada pasangan dilakukan sebelum terjadinya kehamilan.

"Kalau misalnya memang ada laporan-laporan seperti ini (kecacatan), tentunya kan tidak akan dipergunakan lagi sampai saat ini. Tentunya obat-obatan ini akan ditarik. Dan ini obat-obatan ini kan tujuannya untuk sebelum terjadinya kehamilan. Jadi, diberikannya kan sebelum kehamilan, tidak ada hubungannya," jelasnya lagi.




(up/up)
Aprilia Vs Hipospadia
11 Konten
Sosok Aprilia Manganang menjadi perbincangan setelah resmi dinyatakan sebagai pria. Sebelumnya ia dikenal sebagai atlet bola voli wanita. Riwayat hipospadia membuat jenis kelaminnya yang sebenarnya tidak mudah diidentifikasi.

Berita Terkait