Tak Percaya Corona, Pria Ini Tertular-Divonis Butuh Bantuan Oksigen Seumur Hidup

Tak Percaya Corona, Pria Ini Tertular-Divonis Butuh Bantuan Oksigen Seumur Hidup

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 12 Mar 2021 08:31 WIB
Tak Percaya Corona, Pria Ini Tertular-Divonis Butuh Bantuan Oksigen Seumur Hidup
Ilustrasi pasien Corona. (Foto: iStock)
Jakarta -

Tak percaya COVID-19 nyata, pria ini berakhir dirawat di rumah sakit dan divonis dokter akan membutuhkan bantuan oksigen seumur hidupnya. Adalah Paul Russell yang percaya COVID-19 hanyalah akal-akalan politik dan akan segera hilang usai pemilu di AS berakhir.

Bak kena batunya, sejak November lalu ia menghabiskan masa-masa perawatan di rumah sakit. Pria yang bekerja sebagai pengemudi truk itu kini hanya bisa berbaring di ranjang RS dan menerima kondisinya tak akan benar-benar kembali pulih.

"Saya akan menggunakan oksigen selama sisa hidup saya, menurut dokter saya," curhatnya, dikutip dari Daily Star.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menyesal sempat begitu konyol, berpikir COVID-19 akan hilang sehari setelah pemilu AS berlangsung.

"Sebelum saya terjangkit virus, saya adalah salah satu orang bodoh yang mengira virus itu akan hilang sehari setelah pemilihan (pemilu AS). Saya adalah salah satu ahli teori konspirasi itu," sebut Paul.

ADVERTISEMENT

Semua pikiran Paul soal COVID-19 berubah usai dirinya terinfeksi di November lalu dalam perjalanan ke Florida.

"Awalnya saya tidak tahu apakah saya terinfeksi COVID-19 atau apa. Namun, teman saya mengatakan kepada saya bahwa kondisi saya tidak terlihat sangat baik sama sekali," bebernya.

Saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, dirinya mengaku sempat putus asa dan berpikir tak akan selamat melawan COVID-19. Di malam masa kritisnya, ia sampai bermimpi sudah dijemput ayahnya, yang meninggal dunia tiga tahun lalu.

"Itu adalah malam saya mendapat kunjungan dari ayah saya," tambahnya.

Mengeluhkan gejala COVID-19 tak biasa

Pemindaian paru-paru Paul menunjukkan jaringan parut yang parah. Paulus menceritakan dirinya juga mengalami rasa sakit yang terus-menerus di beberapa bagian tubuhnya yang berbeda.

Ia pun kerap pusing dan jantungnya berdebar kencang ketika bangun untuk melakukan apapun.

Bahkan, saat mandi, detak jantungnya meningkat menjadi 128 detak per menit, detak jantung seperti olahraga berat pada orang sehat berusia 63 tahun.

Dirinya juga mengeluhkan gejala COVID-19 toes. "Bagian bawah kakiku pecah-pecah, dan rasanya seperti berjalan di atas jarum."




(naf/up)

Berita Terkait