Digoyang Isu Pembekuan Darah, Ini Nasib Vaksin AstraZeneca di Berbagai Negara

Digoyang Isu Pembekuan Darah, Ini Nasib Vaksin AstraZeneca di Berbagai Negara

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 15 Mar 2021 13:04 WIB
Digoyang Isu Pembekuan Darah, Ini Nasib Vaksin AstraZeneca di Berbagai Negara
(Foto: AP/Jung Yeon-je)
Jakarta -

Belakangan ini, penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca ditangguhkan di beberapa negara Eropa. Hal ini berkaitan dengan adanya laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang telah disuntik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan tidak bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah. Untuk itu, vaksin AstraZeneca akan terus digunakan.

"Ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca. Tidak ada indikasi untuk tidak menggunakannya," kata juru bicara WHO Margaret Harris, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan," lanjutnya.

Bantahan senada juga disampaikan oleh produsennya, AstraZeneca. Disebutkan, sejauh ini belum ada bukti adanya pembekuan darah yang disebabkan oleh efek vaksin.

ADVERTISEMENT

Sikap negara-negara yang menggunakannya beragam. Ada yang menangguhkan dengan alasan kehati-hatian, ada juga yang tetap melanjutkan vaksinasi demi mengejar herd immunity.

Berikut rangkumannya:

1. Denmark

Salah satu negara yang menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah Denmark. Menurut Menteri Kesehatan Denmark, hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian.

"Saat ini tidak mungkin untuk menyimpulkan apakah ada kaitannya. Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluruh," kata Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke.

2. Norwegia

Dikutip dari The Washington Post, Norwegia memutuskan tidak akan menerima dosis vaksin AstraZeneca mengikuti imbauan dari European Medicines Agency (EMA). Ini dilakukan karena kekhawatiran adanya laporan kematian seseorang yang didiagnosis mengalami pembekuan darah selama 10 hari, usai diberikan vaksin AstraZeneca di Austria.

Selain itu, baru-baru ini Norwegia juga melaporkan tiga petugas kesehatan mengalami kondisi yang serius pasca menerima vaksin AstraZeneca. Dikutip dari Channel News Asia, otoritas kesehatan Norwegia mengatakan ketiganya mengalami pendarahan, pembekuan darah, dan jumlah trombosit darah yang rendah.

3. Islandia

Negara Islandia juga mengumumkan penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca. Mereka menangguhkan pemberian vaksin ini karena menunggu hasil penyelidikan oleh EMA.

4. Belanda

Belanda juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca setelah adanya laporan terkait efek samping yang tak terduga, pasca vaksinasi.

Dikutip dari Reuters, Pemerintah Belanda mengatakan vaksin tersebut tidak akan digunakan hingga setidaknya 29 Maret 2021, sebagai tindakan pencegahan.

5. Italia

Italia juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Hal ini tetap dilakukan meski batch pengiriman vaksin yang diterimanya berbeda dengan yang digunakan di Austria.

6. Thailand

Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang juga menangguhkan pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca. Ini juga dipengaruhi dengan kasus pembekuan darah yang dilaporkan di beberapa negara.

"AstraZeneca masih merupakan vaksin yang bagus tetapi dengan apa yang telah terjadi... kementerian kesehatan berdasarkan nasihat ini ingin menunda penggunaan vaksin AstraZeneca untuk sementara," kata Kiattiphum Wongjit, sekretaris Kementerian Kesehatan, dikutip dari Reuters.

7. Indonesia

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan distribusi vaksin AstraZeneca ditunda meski vaksin ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Sejak tiba pada 8 Maret, vaksin ini memang belum digunakan karena masih menunggu BPOM dan ITAGI yang tengah mengkaji laporan soal pembekuan darah pada beberapa orang pasca disuntik.

"Kami masih menunggu kajian dari BPOM," tegas Maxi dalam konferensi pers Vaksin, Senin (15/3/2021).

Maxi mengatakan, pengkajian laporan pembekuan darah yang terjadi di beberapa negara Eropa harus tetap dilakukan dan pendistribusian masih akan ditunda.

"Memang sudah ada laporan EUL dari WHO tetapi karena ada masalah laporan yang ada di Eropa (pembekuan darah) dan di beberapa negara, sehingga BPOM dan ITAGI sudah menentukan rapat terkait dengan efek samping AstraZeneca," katanya.

"Sehingga kami masih menunggu hasil kajian data dari BPOM dan ITAGI. jadi sementara kami belum bisa distribusikan, menunggu hasil dulu kajian dari BPOM dan ITAGI," lanjutnya.

8. Kanada

Kanada menjadi salah satu negara yang memilih tetap melanjutkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Salah satu alasannya, batch vaksin yang tengah diinvestigasi di Eropa tidak dikirim ke Kanada.

"Saat ini tidak ada adverse event terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca maupun versi yang dibuat di Serum Institute of India, yang dilaporkan ke badan kesehatan Kanada," kata Health Canada, dikutip dari Globalnews.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)
Gonjang-ganjing Vaksin Inggris
35 Konten
Sejumlah negara di Eropa menangguhkan vaksin buatan AstraZeneca dan Oxford University. Sejumlah laporan kasus menyebut ada pembekuan darah usai penyuntikan vaksin asal Inggris tersebut. Seperti apa duduk perkaranya?

Berita Terkait