Plus Minus Interval Vaksin Corona RI Diperpanjang Jadi 28 Hari

Plus Minus Interval Vaksin Corona RI Diperpanjang Jadi 28 Hari

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 24 Mar 2021 15:30 WIB
Plus Minus Interval Vaksin Corona RI Diperpanjang Jadi 28 Hari
Interval vaksin Corona diperpanjang menjadi 28 hari. (Foto: iStock)
Jakarta -

Interval vaksin Sinovac pada usia dewasa 18-59 tahun diperpanjang, dari 14 hari, kini menjadi 28 hari. Perubahan masa interval vaksin Corona ini disebut pakar memiliki dampak positif maupun negatif.

Sisi baiknya, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut perubahan masa interval vaksin berdampak pada kekebalan atau antibodi, terbentuk 'lebih kuat' pasca divaksin.

Antibodi lebih baik

Hal ini juga sempat dijelaskan Sinovac Biotech China. Dalam hasil uji klinis mereka di Brasil, relawan yang disuntik vaksin Corona dalam rentang waktu tiga minggu, lebih tinggi perlindungannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingkat perlindungan untuk 1.394 peserta yang menerima dosis CoronaVac dengan jarak tiga minggu hampir 70 persen," jelas peneliti, dikutip dari Reuters.

Alokasi vaksin optimal

Menurut Dicky, alokasi vaksinasi bisa berjalan optimal. Lebih banyak target atau orang yang bisa disasar untuk vaksinasi, karena rentang waktu pemberian dosis kedua diperpanjang.

ADVERTISEMENT

"Berarti alokasi vaksinnya akan bisa menjadi optimal dipakai saat ini, kita punya waktu sekarang satu bulan kurang kan, jadi yang saat ini bisa langsung diberikan prioritas," kata Dicky saat dihubungi detikcom Rabu (24/3/2021).

"Misalnya kalau mau buka sekolah nih, iya guru kemudian staf sekolah, maupun pekerja yang ada di lingkup sekolah itu divaksin, karena kan kemarin baru guru-guru doang, nah ini bisa menambah jumlah cakupannya, kemudian di luar itu tentu ada lansia dan kelompok lainnya," bebernya.

Jadwal suntik harus atur ulang

Sebagai catatan, bukan tidak mungkin perubahan masa interval vaksinasi memiliki tantangan besar. Termasuk, dalam kepastian jadwal vaksinasi serta teknis lainnya.

"Bingungnya gini, bisa dari pekerja kesehatan yang harus dibuat lagi perencanaan manggil, memastikan orang jadi nggak kelupaan, kan sebulan orang bisa kelupaan orang ini udah kemana dan segala macam," lanjutnya.

"Sebulan itu pas puasa, nah ini kan harus tentu disiapkan supaya mereka malah mudik dan segala macam, tantangan yang harus dibuat jadwalnya, informasinya harus sekarang, nanti apa seminggu sebelumnya diinformasikan lagi ke masyarakat," pungkasnya.




(naf/up)

Berita Terkait