Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan akan ada lebih sedikit orang yang mendapat vaksin COVID-19 di bulan April. Alasannya suplai vaksin RI diprediksi akan sangat terbatas akibat penundaan pengiriman suplai vaksin AstraZeneca.
Penundaan terjadi karena negara-negara yang menghasilkan vaksin melakukan embargo atau larangan ekspor. Sebagai contoh India membatasi pengiriman vaksin karena ingin mempercepat laju vaksinasi negaranya di tengah kasus COVID-19 yang meningkat.
Hal ini menurut Menkes Budi jadi berdampak pada rencana vaksinasi Indonesia. Suplai vaksin yang direncanakan datang di bulan Maret-April kemungkinan akan baru tersedia di bulan Mei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isinya paling besar di bulan April hanya ada 7,6 juta (dosis vaksin -red). Padahal kita nyuntiknya udah 500 ribu, mungkin bakalan 600 ribu per hari. Artinya suntik 16 hari habis di bulan April," kata Menkes Budi dalam konferensi pers daring dan ditulis Minggu (28/3/2021).
Agar tidak terjadi kekosongan hari vaksinasi di bulan April, rencananya laju pemberian vaksin akan disesuaikan dengan suplai. Menkes Budi juga mengaku akan terus berusaha mendatangkan vaksin COVID-19.
"Kita masih ada Sinovac tapi ya jadi lebih pelan aja penyuntikannya... Kita mencoba melobi GAVI untuk memastikan ada yang bisa dapet enggak sedikit saja di bulan April," ungkapnya.
(fds/fds)











































