Bukber Disebut Jadi Salah Satu Penyebab Klaster Kantor di DKI Naik 3 Kali Lipat

Bukber Disebut Jadi Salah Satu Penyebab Klaster Kantor di DKI Naik 3 Kali Lipat

Ayunda Septiani - detikHealth
Rabu, 28 Apr 2021 09:30 WIB
Bukber Disebut Jadi Salah Satu Penyebab Klaster Kantor di DKI Naik 3 Kali Lipat
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Ketua tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT menyebutkan beberapa penyebab naiknya kasus Corona di perkantoran Jakarta.

Salah satunya, ia menyebut buka bersama atau bukber menjadi salah satu penyebab dari naiknya kasus Corona di perkantoran DKI Jakarta.

"Ada 6 penyebab kasus klaster perkantoran di Jakarta naik. Pertama ruang kantor padat, sirkulasi udara kantor buruk, karyawan berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama, program puasa bersama, program vaksinasi buat karyawan lengah, karyawan hanya patuh prokes saat di kantor saja," jelas dr Adib dalam diskusi bersama media Rabu (28/4/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, menurut dr Adib, munculnya klaster perkantoran ini bisa disebabkan para karyawan hanya menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kantor dan masih lengah menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar kantor.

"Masih ada yang lengah, hanya terapkan protokol kesehatan saat di kantor saja, artinya setelah dari kantor ada aktivitas di luar kantor, seperti berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama," tambah Adib dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/4/2021).

ADVERTISEMENT

Pemprov DKI mencatat periode 5-11 April 2021 terdeteksi di 78 perkantoran dengan jumlah kasus 157. Sedangkan pada periode 12-18 April 2021 kasus COVID-19 ada di 177 perkantoran dengan jumlah kasus positif 425 kasus.

Pemprov DKI juga menyebut, klaster penularan terdeteksi justru pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19.




(ayd/up)
Klaster Corona di Perkantoran
20 Konten
Penularan virus Corona COVID-19 di perkantoran menjadi salah satu perhatian pemerintah. Interaksi dengan banyak orang dengan kondisi ruangan tertutup membuat risiko transmisi droplet meningkat.

Berita Terkait