Dinkes Curiga Corona Varian Baru Masuk Sleman, Spesimen Masih Diteliti

Dinkes Curiga Corona Varian Baru Masuk Sleman, Spesimen Masih Diteliti

Jauh Hari Wawan S - detikHealth
Selasa, 25 Mei 2021 17:31 WIB
Dinkes Curiga Corona Varian Baru Masuk Sleman, Spesimen Masih Diteliti
Ilustrasi virus Corona (Foto: Getty Images/iStockphoto/Stockcrafter)
Sleman -

Kasus kematian akibat COVID-19 di Sleman meningkat belakangan ini. Bahkan ditemukan 9 pasien Corona meninggal lebih cepat. Dinkes curiga virus Corona varian baru sudah masuk ke Sleman.

"Jadi kalau yang kita kenal varian lamanya itu kan perlu waktu antara dari gejala awal, ringan, gejala berat, sampai kritis dan meninggal. Yang belakangan kemarin yang pernah saya sampaikan itu ada di awal itu diagnosisnya itu diletakkan positif dengan gejala ringan. Tapi sehari dua hari kemudian kok meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).

Joko mencurigai ada Corona varian baru yang masuk ke Sleman sebelum Lebaran. Akan tetapi, Joko menegaskan hal ini baru sebatas dugaan dan masih harus dibuktikan dengan pemeriksaan lanjut di laboratorium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sekali lagi tidak mengatakan varian baru. Cuma kecurigaan kami itu ada kemungkinan (varian baru masuk) sebelum lebaran," jelasnya.

"(Dugaan) yang paling dekat dengan kita itu yang varian India. Yang B.1617.2. Tapi sekali lagi ini baru dugaan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Joko menyebut sejauh ini ada 9 kasus kematian yang dicurigai terpapar corona varian baru.

"Ada 9 orang. Ya cenderung ke arah sana karena tidak biasa. Tidak seperti COVID-19 sebelumnya dimana perlu waktu dan kadang-kadang menyelesaikan isolasi itu sembuh," ungkapnya.

Dari 9 kasus kematian ini, lanjut Joko, sebagian besar merupakan kategori lanjut usia. Ditegaskannya, semua meninggal karena ada faktor komorbid.

"Kebetulan untuk yang kasus itu yang lansia, yang dari 9 tadi itu sebagian besar lansia. Kemdian ada juga yang di bawah 50 tahun tapi ada komorbid, hipertensi sama DM tapi tetep ada komorbid. Tidak ada yang murni COVID-19 meninggal sampai saat ini tidak ada," tegasnya.

Spesimen dari kesembilan pasien masih diteliti. Selengkapnya di halaman berikut.

Lebih jauh, Joko mengatakan jika saat ini spesimen COVID-19 milik kesembilan pasien masih diteliti oleh laboratorium yang ditunjuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kesehatan. Meliputi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

Penelitian mencakup pemeriksaan dengan metode pengurutan keseluruhan genom (Whole Genome Sequencing/WGS) pada temuan kasus-kasus tersebut.

"Hasil (pemeriksaan) belum. Nanti laboratorium melaporkan secara periodik ke Litbang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(up/up)

Berita Terkait