Virus Corona SARS-CoV-2 bermutasi lebih cepat dari yang dibayangkan. Baru saja muncul varian Delta, kini sudah bermutasi lagi menjadi 'Delta Plus' alias AY.1. Bedanya apa sih?
Seperti diketahui, virus pada umumnya selalu bermutasi untuk mempertahankan diri. Para ilmuwan berlomba-lomba mencari cara untuk memusnahkannya sebelum makin banyak mutasi terjadi, yang membuat virus makin susah dilawan.
Prinsip ini berlaku juga pada virus Corona, khususnya SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Mutasi terbaru yang membentuk varian 'Delta Plus' diakui oleh para ahli cukup mengejutkan, karena terjadi lebih cepat dari yang diduga.
Beberapa fakta varian Delta Plus atau AY.1 yang perlu diketahui sejauh ini adalah sebagai berikut, dikutip dari DNA India.
- Varian Delta Plus adalah bentuk baru dari varian Delta atau B1617.2 yang pertama kali teridentifikasi di India. Varian Delta Plus memiliki nama resmi AY.1 atau B1617.2.1.
- Belum ada indikasi bahwa varian dan mutasi terbaru tersebut memicu gejala yang lebih parah.
- Varian Delta Plus atau AY.1 kebal terhadap terapi antibodi monoklonal.
- Karena kasusnya masih sedikit, varian ini belum dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC).
- Salah satu mutasi yang ada pada varian Delta Plus atau AY.1 adalah K417N.
- Mutasi K417N terjadi pada protein spike SARS-COV-2 yang membuatnya lebih mudah masuk dan menginfeksi sel manusia.
- Sejauh ini ada 63 genome varian Delta atau B1617.2 dengan mutasi baru K417N yang terdaftar di GSAID.
- Varian Delta Plus ditemukan pada 6 genome dari India pada 7 Juni 2021.
![]() |
Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)