Beberapa orang mengalami demam setelah vaksin COVID-19. Tak perlu khawatir, efek samping tersebut sudah tercatat sesuai izin penggunaan darurat (EUA) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Melalui petunjuk teknis vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, umumnya vaksin tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. Namun pada beberapa orang, muncul nyeri sebagai reaksi lokal atau demam sebagai reaksi sistemik dari sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan kandungan antigen pada vaksin.
Reaksi tersebut juga bisa dipicu oleh kandungan bahan pembantu, penstabil, dan pengawet dalam vaksin. Disebutkan, vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin, namun tetap memicu respons imun yang baik.
Pada vaksin Corona jenis Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer, demam memang tercatat sebagai salah satu potensi efek samping pasca vaksinasi.
Atau pada vaksin Corona Moderna yang baru-baru ini mendapatkan EUA dari BPOM, disebutkan bahwa risiko efek samping mencakup nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi.
Apa yang harus dilakukan jika tubuh mengalami demam setelah vaksin COVID-19? Bolehkah minum obat? Obat apa yang aman diminum?
Seperti pengobatan demam umumnya, parasetamol boleh diminum setelah vaksinasi COVID-19. Namun dr Lancelot Pinto, Konsultan Pulmonologi dari RS Hinduja Hospital & MRC menyebut, lebih baik gejala tersebut dikonsultasikan lebih dulu pada dokter penanggung jawab.
"Bagi kebanyakan orang, tidak diperlukan pengobatan sama sekali setelah vaksinasi. Jika ada gejala ringan, akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Jika mengalami demam atau sakit badan, disarankan untuk mengonsumsi parasetamol hanya jika diperlukan bukan secara rutin," terangnya, dikutip dari Times of India, Selasa (6/7/2021).
Menurut dr Pinto, gejala seperti demam setelah vaksin COVID-19 bersifat sementara dan paling lama berlangsung dalam beberapa hari. Selain minum parasetamol, gejala tersebut bisa diatasi dengan banyak minum air putih, istirahat cukup, makan seimbang, dan menghindari asupan kafein dan alkohol.
Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)