Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan survei prevalensi antibodi positif COVID-19 yang dilakukan bersama Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia. Mereka menemukan hampir separuh penduduk DKI telah terpapar Corona.
Survei tersebut mengambil data dari 5 ribu responden dalam periode 15-31 Maret di 100 kelurahan di enam wilayah Ibu Kota. Hasil riset sero survei berbasis populasi dengan metode stratified multistage sampling design menunjukkan sebagian besar warga Jakarta sudah terinfeksi COVID-19.
"Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih tinggi, yaitu 47,9 persen dan laki laki 41 persen, ini hampir menyebar pada semua kelompok usia," jelas epidemiologi Pandu Riono, salah satu peneliti, dalam konferensi pers virtual.
Dari survei tersebut juga ditemukan bahwa semakin tinggi indeks massa tubuh, maka risiko terpapar Corona juga makin tinggi. Dalam paparan 'IMT dan Kadar Gula Darah Tinggi Lebih Berisiko' ditemukan:
Kurus (kurang dari 18,4 kg/m^2) = 33,8 persen
Normal (18,5 sampai 25,0 kg/m^2) = 42,0 persen
Overweight (25,1 sampai 27,0 kg/m^2) = 52,9 persen
Obesitas (lebih dari 27,0 kg/m^2) = 51,6 persen
Orang dengan karar gula darah sewaktu tinggi juga mengalami risiko yang sama dalam kaitannya dengan infeksi COVID-19. Pengidap gula darah tinggi masuk dalam kategori orang berisiko tinggi tertular Corona.
< 200 mg/dL = 45,9 persen
+200 mg/dL = 53,0 persen.
Peneliti memberi catatan bahwa indikator yang ditampilkan memiliki relative standard error antara 2,3-6,9 persen, kecuali pada kelompik umur 1 sampai 4 tahun (10,8 persen, Kepulauan Seribu (15,2 persen), dan status gizi kurus (9,3 persen).
Wilayah DKI dengan kasus Corona terbanyak
Survei tersebut juga menunjukkan hampir separuh penduduk di semua wilayah pernah terinfeksi, tertinggi di Jakarta Pusat dengan 53,7 persen disusul Jakarta Barat (45,4 persen), Jakarta Utara (44,5 persen), Jakarta Selatan (44,4 persen), Jakarta Timur (40,9 persen), dan Kep Seribu (39,3 persen).
Simak Video "Video: Dinkes DKI Jakarta Ungkap Penyakit yang Jadi Tantangan Saat Ini"
(kna/up)