Cacar Monyet Gemparkan AS, Ini Bedanya dengan Virus Monkey B di China

Cacar Monyet Gemparkan AS, Ini Bedanya dengan Virus Monkey B di China

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 22 Jul 2021 15:00 WIB
Cacar Monyet Gemparkan AS, Ini Bedanya dengan Virus Monkey B di China
Foto: Pius Erlangga
Jakarta -

Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) tengah melacak lebih dari 200 orang di 27 negara bagian AS terkait kemungkinan adanya penularan penyakit cacar monyet. Mereka khawatir orang-orang tersebut telah berkontak dengan seorang pria asal Texas yang membawa penyakit tersebut dari Nigeria.

Pria tersebut telah dirawat di rumah sakit dan saat ini kondisinya mulai stabil. Ia diyakini sebagai pasien cacar monyet atau monkey pox pertama di AS sejak 2003 lalu.

Belum lama, dokter hewan di China dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus Monkey B. Sebelum meninggal, dokter tersebut membedah dua monyet mati pada 4 dan 6 Maret 2021 lalu. Kemudian, ia mengalami mual, muntah, demam dengan gejala neurologis, dan meninggal pada 27 Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sama-sama menggunakan kata 'monyet', apakah kedua penyakit ini sama?

Penyebab penyakit

Meski menggunakan kata 'monyet', kedua penyakit ini sebenarnya berbeda jenis dan penyebabnya. Seorang profesor kedokteran penyakit menular dewasa dan anak-anak di Rutgers New Jersey Medical School, Prof David Cennimo, MD, mengatakan kedua penyakit ini disebabkan dua virus yang berbeda.

ADVERTISEMENT

Penyakit cacar monyet atau monkey pox disebabkan oleh virus variola, virus penyebab penyakit cacar. Sementara Monkey B adalah bentuk virus herpes B.

Dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, Dr Richard Watkins menegaskan, monyet bukanlah inang dari penyakit ini, melainkan hewan pengerat. Namun memang, infeksi virus Monkey B umumnya disebabkan oleh kera.

"Cacar monyet dan herpes B adalah dua virus yang sangat berbeda," kata ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Maryland, dikutip dari Health, Kamis (22/7/2021).

Keduanya juga termasuk penyakit yang langka atau jarang terjadi. Cacar monyet lebih umum terjadi di Republik Demokratik Kongo dan terakhir muncul pada tahun 2003 lalu.

Tak seperti cacar monyet, Monkey B kebanyakan terjadi setelah seseorang digigit atau dicakar monyet. Penyebab lainnya, bisa juga karena jaringan atau cairan monyet yang terinfeksi mengenai luka terbuka atau tusukan jarum pada kulit seseorang.

Lalu, apa saja gejala dari cacar monyet dan virus Monkey B? Klik untuk mengetahui lebih lanjut.

Gejala

Menurut CDC, ada beberapa gejala yang muncul jika seseorang terinfeksi cacar monyet, yaitu:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Panas dingin
  • Kelelahan

Gejala-gejala ini terjadi disertai dengan munculnya benjolan yang berkembang. Biasanya, penyakit ini akan berlangsung selama 2-4 minggu.

Sementara itu, menurut CDC gejala infeksi virus Monkey B memang mirip dengan COVID-19, seperti:

  • Demam dan kedinginan
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Sakit kepala

Pada kasus infeksi berlanjut, pasien mungkin mengalami kulit melepuh di area tubuh yang pernah kontak dengan monyet, dengan gejala-gejala lain berupa:

  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Cegukan

Pada kasus lebih parah, virus yang menyebar dapat menyebabkan pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang dengan gejala:

  • Nyeri, mati rasa, dan gatal-gatal di area infeksi
  • Masalah koordinasi otot
  • Kerusakan otak dan kerusakan parah sistem saraf

Jika infeksi tergolong parah, biasanya terhitung waktu 1 hari hingga 3 minggu untuk pasien virus Monkey B meninggal dunia sejak terpapar. Mengingat, menurut CDC, dari 50 kasus orang yang terinfeksi virus monyet B, 21 orang di antaranya meninggal.

Potensi mematikan

Baik cacar monyet ataupun Monkey B, keduanya termasuk penyakit yang mematikan. Meski begitu, Dr Cennimo menyarankan untuk tidak terlalu khawatir tertular kedua virus tersebut, baik Monkey B atau cacar monyet.

"Saya tidak berpikir orang harus khawatir tentang virus ini," kata Dr Cennimo.

Halaman 2 dari 2
(sao/naf)

Berita Terkait