Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio membenarkan varian Corona AY.1 atau yang disebut varian 'Delta Plus' sudah ada di Indonesia. Varian Corona AY.1 sebelumnya dilaporkan Public Health England memiliki mutasi K417N yang berada di protein spike, membantu virus menginfeksi tubuh manusia.
"Varian Delta Plus sebenarnya belum resmi. Kalau yang dimaksud AY.1 sudah ada tiga," jelas Prof Amin kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (27/7/2021).
Meski begitu, Prof Amin belum merinci di mana saja varian AY.1 atau varian 'Delta Plus' menyebar di Indonesia. Sementara, berdasarkan laporan Balitbangkes Kemenkes RI per 24 Juli 2021, sudah ada 966 kasus COVID-19 varian berbahaya di Indonesia yaitu 897 kasus COVID-19 varian Delta (B16172), 56 kasus varian Alpha (B117), 13 varian Beta (B1351).
COVID-19 varian Delta paling banyak ditemukan di DKI Jakarta yaitu 296 kasus. Disusul Jawa Barat 254 kasus, dan Jawa Tengah 154 kasus.
Apa bahayanya varian 'Delta Plus'?
Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumya Swaminathan, menjelaskan varian Corona 'Delta Plus' memiliki mutasi yang ada dalam varian Beta (B1351) dan varian Gamma (P1) yang masuk COVID-19 varian berbahaya menurut WHO.
"Mutasi itu memiliki potensi untuk mempengaruhi respons antibodi dalam melawan virus. Sehingga, ada sedikit kekhawatiran bahwa varian (Delta Plus) ini akan menjadi lebih mematikan, karena ia menjadi lebih kebal terhadap obat-obatan," kata Dr Soumya yang dikutip dari Twitter resmi WHO, Selasa (27/7/2021).
Berikut sebaran lengkap varian Corona berbahaya di Indonesia per 24 Juli 2021.
Varian Corona Delta: 897
- Sumatera Utara: 20 kasus
- Bengkulu: 3 kasus
- Lampung: 3 kasus
- Sumatera Selatan: 8 kasus
- Kepulauan Riau: 1 kasus
- Banten: 12 kasus
- Jawa Barat: 254 kasus
- DKI Jakarta: 296 kasus
- DIY: 20 kasus
- Jawa Timur: 14 kasus
- Jawa Tengah: 154 kasus
- Bali: 8 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 40 kasus
- Kalimantan Tengah: 4 kasus
- Kalimantan Timur: 13 kasus
- Kalimantan Utara: 8 kasus
- Sulawasi Selatan: 11 kasus
- Sulawesi Barat: 1 kasus
- Gorontalo: 1 kasus
- Papua: 10 kasus
Varian Corona Alpha: 56 kasus
- Sumatera Utara: 2 kasus
- Riau: 1 kasus
- Sumsel: 1 kasus
- Kepulauan Riau: 3 kasus
- DKI Jakarta: 35 kasus
- Jawa Barat: 9 kasus
- Jawa Timur: 2 kasus
- Jawa Tengah: 1 kasus
- Kalimantan Selatan: 1 kasus
- Bali: 1 kasus
Varian Corona Beta: 13 kasus
- Jawa Barat: 2 kasus
- DKI Jakarta: 8 kasus
- Jawa Timur: 1 kasus
- Bali: 1 kasus
- Kalimantan Tengah: 1 kasus
(naf/up)