"Semoga ada keputusan tepat dari hasil evaluasi dan bukti-bukti," cuitnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (2/7/2021).
Prof Zubairi berharap aturan pembatasan COVID-19 ke depan tidak malah menjadi bahan lelucon masyarakat. Ia mencontohkan, seperti apa yang terjadi pada aturan makan 20 menit di warung makan.
"Tegaskan kembali apa yang ingin kita capai. Jangan setengah-setengah, sehingga malah jadi guyonan warga, seperti durasi makan 20 menit," sambungnya.
Kebijakan PPKM Level 4 yang kemudian menjadi 'olok-olok' masyarakat, menurutnya, seperti menggambarkan kasus kematian COVID-19 tidak bermakna. Perlu diketahui, dalam sepekan terakhir kasus kematian Corona terus melampaui seribu kasus.
Per Minggu (1/8/2021) ada 1.604 kematian COVID-19 sehingga totalnya mencapai 95.723 kasus. Lagi-lagi jadi penyumbang kematian COVID-19 terbanyak di dunia.
"Seolah-olah, 1000-an kematian per hari tak ada artinya bagi kita," jelas dia.
Sementara pemerintah memastikan akan mengumumkan lanjut atau tidaknya PPKM level 4 per hari ini.
"Keputusan terkait PPKM akan diumumkan secara langsung oleh Bapak Presiden RI sebelum PPKM tanggal 2 Agustus 2021 berakhir," kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri, Syafrizal kepada wartawan, Minggu (1/8/2021).
(naf/up)