.webp)
Pemerintah mengalokasikan 5,1 juta vaksin Moderna dari Covax Facility untuk masyarakat umum. Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonowu menyebut pelaksanaan vaksinasi tersebut sudah berjalan.
Adapun pendistribusian 5,1 juta vaksin Moderna dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia. Menurut dia, tak ada prioritas khusus pembagian vaksinasi Moderna untuk kelompok masyarakat umum.
"Bebas (tidak ada prioritas tertentu). Sepanjang masih ada ketersediaan vaksinnya tidak membeda-bedakan masyarakat," jelas Maxi saat dihubungi detikcom Kamis (12/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkecuali bagi usia anak yang sudah boleh mendapat vaksinasi COVID-19. Ditegaskan dr Maxi untuk memakai jenis vaksin COVID-19 lain.
"Kecuali umur 12-17 tahun hanya boleh Sinovac," tuturnya.
Ia kembali mengingatkan, pemberian vaksin Moderna bukan untuk vaksinasi booster sebagaimana diberikan kepada para nakes. Jumlah pendistribusian vaksin Moderna ke sejumlah wilayah juga cukup beragam.
"Benar untuk masyarakat umum yg blm pernah divaksin dosis 1 dan 2. Jadi bukan dosis ketiga," tegas dia.
Misalnya, DKI Jakarta yang mendapat 200 ribu dosis vaksin COVID-19 Moderna. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, masing-masing mendapat lebih dari 500 ribu dosis vaksin Moderna.
Di luar Jawa Bali, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, hingga Nusa Tenggara Barat 'dijatah' lebih dari 100 ribu dosis vaksin Moderna. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengutarakan vaksinasi akan diprioritaskan di wilayah berisiko tinggi COVID-19.
Sementara jumlah cakupan vaksinasi ditargetkan per hari menembus 2 juta suntikan. Menkes juga sebelumnya melakukan audit terkait program vaksinasi mulai dari pendistribusian hingga pelaksanaan vaksinasi demi mencegah tindakan menyimpang.
Vaksin berteknologi mRNA ini juga sudah teruji ampuh melawan COVID-19 varian Delta. Namun dalam kondisi saat ini, vaksin terbaik adalah yang tersedia dan paling mudah didapat, dan telah disetujui penggunaannya oleh WHO.
(naf/up)
