Jawa-Bali Sudah 'Herd Immunity', Memangnya Tak Terhambat Varian Delta?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 13 Agu 2021 10:30 WIB
Foto: Getty Images/Tzido
Jakarta -

Herd immunity mungkin sudah terjadi di Jawa Bali. Menurut pakar epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, ada 65 persen dari populasi Jawa Bali sudah terpapar COVID-19, ditambah lebih dari 10 persen sudah warga Jawa Bali sudah divaksinasi Corona.

Jika diakumulasi, menurut Miko, herd immunity alamiah akibat infeksi dengan vaksinasi totalnya mencapai 70 persen, syarat minimal herd immunity biasanya terbentuk. Namun, bagaimana dengan munculnya COVID-19 varian Delta yang semakin mendominasi di Jawa Bali?

Perhitungan dia, sekitar 40 persen warga kemungkinan sudah terpapar COVID-19 varian Delta. Sementara, antibodi pasca infeksi COVID-19 dari varian baru maupun jenis varian sebelumnya diyakini Miko tidak berbeda.

"Kan yang ada di Jawa Bali kan varian Delta ya, varian Delta bertambah banyak mungkin 40 persen sudah terinfeksi varian Delta," jelas Miko saat dihubungi detikcom Kamis (12/8/2021).

"Jadi menurut saya imunitas virus lama dan varian Delta imunitasnya sama sih, imunitas varian virus itu nggak berbeda," sambungnya.

Apakah berarti sudah waktunya bebas masker?

Bukan begitu. Miko mengatakan aktivitas bebas protokol kesehatan COVID-19 atau bebas masker, baru bisa dilakukan saat kasus Corona sudah bisa terkendali, atau wabah menjadi endemik.

"Ya tunggu lah, sabar. Sampai kasus-nya endemis, sampai kasusnya bisa dilokalisir, kemudian kita isolasi kasusnya, tracingnya harus banyak, sehingga dipastikan kasusnya hanya sedikit," pungkas dia.

Perdebatan herd immunity

Herd immunity belakangan dikhawatirkan tidak terjadi lantaran muncul sejumlah COVID-19 varian baru termasuk varian Delta, sehingga sulit sebagian orang yang sudah divaksinasi mempunyai 'kekebalan' terhadap mutasi-mutasi baru. Namun, adapula yang masih meyakini herd immunity tercapai di tengah lonjakan kasus varian baru.

Seperti yang diutarakan Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro. Ia meyakini, lebih banyak warga yang sudah divaksinasi, potensi herd immunity terbentuk semakin tinggi.

"Maka kita harus kebal secara bersama-sama, maka kita hitung dari 260 juta rakyat kita, berapa sih supaya kita dapat herd immunity? Nggak usah 100 persen," jelas Prof Sri dalam diskusi daring Antara TV, Jumat (12/8/2021).

"Jadi tidak bergantung pada jenis vaksinnya untuk herd immunity, beda dengan efikasi. Kalau herd immunity, vaksin apapun silahkan. Pokoknya vaksin yang tersedia itu yang terbaik untuk kita," jelas Prof Sri.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(naf/up)
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork