Dokter Beberkan Kondisi Rontgen Paru Pasien COVID-19 yang Batuk 3 Minggu

Dokter Beberkan Kondisi Rontgen Paru Pasien COVID-19 yang Batuk 3 Minggu

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 14 Agu 2021 15:02 WIB
Dokter Beberkan Kondisi Rontgen Paru Pasien COVID-19 yang Batuk 3 Minggu
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta -

Sebuah hasil rontgen kembali mengungkap kondisi paru-paru pasien yang rusak akibat COVID-19. Diketahui, paru-paru pasien tersebut kolaps usai mengalami gejala batuk selama 3 minggu.

Selama 3 minggu dirawat di rumah sakit di London, pasien pria yang berusia 36 tahun itu mengeluhkan gejala COVID-19, seperti batuk kering, demam, dan sesak napas.

Setelah di rontgen, petugas medis mengungkapkan bahwa pria tersebut mengalami paru-paru kolaps (pneumotoraks). Para ahli menjelaskan pasien sudah menderita asma sejak kecil dan menjadi perokok berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pasien tidak memiliki riwayat trauma pada paru-paru atau dada. Bahkan ia tidak pernah didiagnosis atau menderita pneumotoraks sebelumnya. Para petugas medis mengatakan kondisinya mungkin diperburuk oleh COVID-19.

"Perburukan yang cepat dan hasil temuan awal menunjukkan hal ini (COVID-19) sebagai penyebab utamanya," tulis para ahli dalam British Medical Journal, dikutip dari The Sun, Sabtu (14/8/2021).

ADVERTISEMENT

Mereka mendiagnosis pasien mengalami tension pneumotoraks atau kondisi parah yang terjadi saat udara terperangkap di ruang pleura, di bawah tekanan positif. Para ahli mengatakan mungkin ini adalah dampak lain dari COVID-19.

Pasien tersebut dirawat di bangsal khusus COVID-19 dan paru-parunya dibersihkan selama dua hari. Mereka sangat yakin pasiennya itu terinfeksi COVID-19 dan diperburuk oleh pneumotoraks yang diidapnya.

"Dilihat dari riwayat, pemeriksaan, dan temuan radiologis, sangat mungkin pasien ini menderita COVID-19, yang kemudian diperburuk oleh pneumotoraks," jelas para ahli.

Pasca dirawat, si pasien tetap merasa khawatir tentang apa yang menyebabkan paru-parunya kolaps. Ia pun mengaku tidak pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya.

"Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Tetapi, saya sekarang merasa jauh lebih baik. Rasa sakitnya telah hilang dan pernapasan saya telah kembali normal. Saya sangat ingin pulang, tetapi masih khawatir dengan kondisi saya nantinya," pungkasnya.




(sao/fds)

Berita Terkait