Harga dan Lamanya Tes PCR Variatif Banget, Ternyata Ini yang Membedakan

Harga dan Lamanya Tes PCR Variatif Banget, Ternyata Ini yang Membedakan

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 15 Agu 2021 20:10 WIB
Harga dan Lamanya Tes PCR Variatif Banget, Ternyata Ini yang Membedakan
Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo
Jakarta -

Terkait mahalnya pemeriksaan COVID-19 dengan tes polymerase chain reaction (PCR) COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penurunan harga dan percepatan hasil tes PCR. Tujuannya untuk memperbanyak jumlah orang diperiksa dalam waktu cepat.

"Saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450.000 sampai Rp 550.000. Selain itu juga saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam. Kita butuh kecepatan" terang Jokowi melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).

Ilmuwan biologi molekuler dari Universitas Yarsi, Ahmad Rusdan Utomo, menjelaskan bahwa cepat lambatnya hasil tes PCR dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan, kapasitas, dan jumlah mesin yang tersedia di laboratorium.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya tes cepat PCR bisa-bisa saja dilakukan dalam waktu kurang dari 3 jam. Akan tetapi, ongkos yang dikeluarkan menjadi lebih besar karena butuh teknologi lebih canggih dan kapasitas mesin yang sesuai.

Sejumlah laboratorium menerapkan cost effective, sehingga proses pemeriksaan PCR baru akan dilakukan jika kapasitas pasien sudah penuh demi menghemat biaya.

ADVERTISEMENT

"Tes cepat PCR bisa dilakukan dalam kurun kurang dari 3 jam, tapi kapasitasnya rendah di bawah 20 pasien dan harganya mahal. Sementara tes PCR rutin kapasitas running 90 pasien dalam 4 jam. Apabila laboratorium punya 3 mesin, dalam 4 jam bisa running 270 pasien. Namun itu tergantung juga volume sampel yang datang," terang Ahmad pada detikcom, Minggu (15/8/2021).

"Supaya cost effective, PCR running nya 'menunggu' kapasitas full . Kalau mesin PCR running di bawah kapasitas maka tidak cost effective," lanjutnya.

Faktanya, sejumlah laboratorium swasta di Jakarta bisa keluarkan hasil PCR kurang dari 24 jam. Kok bisa? Selengkapnya di halaman berikut.

Di Jakarta, selain laboratorium pemerintah, sejumlah laboratorium swasta mampu mengeluarkan hasil tes PCR dalam waktu kurang dari 24 jam, alias lebih cepat dari target Jokowi. Namun biasanya, harganya jadi lebih mahal karena mengorbankan faktor upaya 'berhemat' alias cost effective.

Di sinilah pemerintah perlu intervensi, misalnya dengan menekan biaya impor reagents dan mendorong penggunaan kit PCR dalam negeri.

"Dugaan saya, hasil 1x24 jam nampaknya harganya berbeda, mau cepat ya bayar mahal. Jadi tantangan kalau hanya 'di-push' perlu sistem manajemen yang baik, bukan cuma 'ngasal nge-push'," beber Ahmad.

"Perlu cari tahu struktur harga juga kan. Mulai dari importir hingga distributor," sambungnya.

Menanggapi isu yang sedang ramai terkait harga tes PCR di India jauh lebih murah dibanding di Indonesia, Ahmad menyebut, hal tersebut tak terlepas dari besarnya dorongan pemerintah.

"India saya duga bisa murah karena industri biotek di sana lebih maju daripada Indonesia karena mereka sudah terbiasa untuk menggunakan produk lokal. Walaupun tidak branded, dan didukung oleh pemerintahnya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)
Harga Baru Tes PCR
20 Konten
Presiden Jokowi meminta harga tes PCR diturunkan, maksimal Rp 450-500 ribu. Jadi berapa ya?

Berita Terkait