Setelah diberikan sebagai booster vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes), vaksin Moderna mulai diberikan kepada masyarakat umum. Selain untuk nakes, vaksin Moderna hanya diberikan bagi yang belum pernah menerima vaksin COVID-19 dosis 1 dan 2.
Pada dasarnya, tidak ada persyaratan khusus bagi penerima vaksin Moderna. Namun beberapa daerah seperti DKI Jakarta menetapkan prioritas tertentu, sehingga vaksin Moderna lebih diutamakan bagi yang tidak bisa mendapat vaksin Sinovac maupun AstraZeneca.
Dokter spesialis penyakit dalam yang juga relawan RSDC Wisma Atlet Jakarta, dr Andi Khomeini Takdir, menyarankan untuk melakukan empat hal ini sebelum vaksin Moderna:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jangan terlalu capek
Masyarakat yang ingin divaksinasi diharapkan untuk menjaga tubuhnya dalam kondisi fit.
"Takutnya kalau terlalu capek nanti akan merasakan KIPI yang lebih berat daripada orang yang kondisi badannya fit," kata dr Koko, sapaannya, saat dihubungi detikcom, Rabu (18/8/2021).
2. Perbanyak makan sayur dan buah
Menurut dr Koko, sayur dan buah merupakan sumber vitamin dan mineral.
"Itu diperlukan supaya kondisi tubuhnya lebih bagus. Ini sebagai upaya promotif aja," pungkasnya.
3. Konsumsi vitamin D dan berjemur
dr Koko mengatakan bahwa konsumsi vitamin D dan berjemur baik dilakukan untuk membantu imunitas tubuh bekerja lebih baik.
"Vaksinasi kan memancing kekebalan yang spesifik sifatnya. Sebelum itu ada kekebalan non-spesifik, salah satunya dengan tercukupinya vitamin D," katanya.
Ia menambahkan bahwa vitamin D bisa didapat dari suplemen, namun akan lebih bagus jika dari makanan seperti ikan, telur, maupun susu.
"Setelah itu juga dibantu dengan berjemur supaya imunitas semakin bagus," katanya.
4. Hindari minum paracetamol
Menurut jurnal yang pernah ia baca, vaksinasi bekerja memancing sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi. Salah satu yang diperlukan agar sistem kekebalan itu bekerja lebih baik yaitu meningkatnya suhu badan.
"Sebagian orang akan merasakan demam. Kalau dia buru-buru (minum paracetamol) atau bahkan tidak demam sekalipun sudah minum paracetamol biar nggak demam, nanti hasilnya tidak sebaik kalau dia merasakan demam," tutur dr Koko.
"Itu udah saya terapkan ke diri saya juga setelah divaksin Moderna. Kalau demamnya tinggi banget baru saya minum (paracetamol). Tapi kalau hanya anget saja saya nggak konsumsi," tambahnya.
Meski bukan menjadi panduan tetap, namun ia menyarankan untuk meminum paracetamol jika demamnya lebih dari 39 derajat Celcius.
Bagaimana jika sudah vaksin Moderna? Selengkapnya di halaman berikut.
Pasca Vaksinasi
Terkait upaya yang dilakukan setelah vaksinasi, dr Koko mengatakan cara yang dilakukan sama seperti sebelum vaksin. Sebab menurutnya, pasca vaksin Moderna terdapat KIPI atau efek yang dirasakan.
Dikutip dari laporan CDC, sejak April 2021 terdapat lebih dari seribu laporan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) tentang kasus miokarditis dan perikarditis. Kasus itu kebanyakan dialami oleh remaja dan dewasa muda setelah melakukan vaksinasi Moderna di Amerika Serikat.
Menanggapi hal itu, dr Andi menjelaskan bahwa miokarditis adalah radang pada otot jantung, sementara perikarditis adalah radang pada pembungkus jantung. Gejala yang terjadi bervariasi mulai dari gejala ringan hingga berat.
"Gejalanya bisa dimulai dari lemas, gejala beratnya mirip seperti serangan jantung. Orang bisa lemas hingga tiba-tiba jatuh atau pingsakn karena pembuluh darah jantung dan ototnya yang kena. Maka kita harus antisipasi dan tetap ada pemantauan dari petugas vaksinnya," tutup dr Koko.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































