Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meminta masyarakat untuk tidak takut menjalani test konfirmasi COVID-19. Ini penting untuk mencegah penyebaran virus yang kian masif sekaligus menekan angka kematian.
"Jangan takut kalau ada salah satu anggota keluarga yang sakit, langsung dilaporan ke puskesmas. Itu bagian dari pelacakan (tracing), supaya kontak erat dapat lansung dites. Seharusnya lebih da 95 persen akan sembuh, bila dilacak lebih dini," kata Budi, di sela peninjauan kegiatan vaksinasi COVID-19 di Kulon Progo, Sabtu (21/8/2021).
Dengan kesediaan masyarakat terutama yang masuk radar kontak erat kasus positif untuk testing, Budi meyakini, dapat menekan angka kematian akibat virus tersebut. Ia pun menyebut, tingginya penambahan kasus harian COVID-19 di DIY beberapa waktu terakhir disebabkan karena terlambat testing atau takut saat dites, sehingga saat pasien masuk ke rumah sakit sudah tidak tertolong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, tolong disosialisasikan bahwa masyarakat yang terpapar COVID-19 jangan takut dites, dilacak siapa saya yang kontak erat. Kalau sudah ketemu nanti bisa dirawat, baik di-isoter atau di rumah sakit," katanya.
Budi mengatakan pamdemi COVID-19 ini kemungkinan akan berlangsung lama. Karena itu masyarakat harus membiasakan diri untuk hidup bersama virus tersebut dengan dibarengi pemeriksaan dini atau testing sebagai bagian dari upaya penanganan.
Seperti diketahui, pada Jumat (20/8/2021) ada tambahan 20.004 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Selain itu, ada 26.122 pasien yang dinyatakan sembuh.
Dengan tambahan itu, total kasus COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini mencapai 3.950.304 kasus. Dari jumlah tersebut, 327.286 merupakan kasus aktif.
Di hari yang sama dilaporkan ada 26.122 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19. Jumlah total yang telah sembuh dari Corona sebanyak 3.499.037 orang. Sebanyak 1.348 pasien positif Corona di Tanah Air juga dilaporkan meninggal dunia. Dengan begitu, jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 123.981 orang.
Adapun, jumlah suspek yang dipantau oleh pemerintah hingga kemarin ada 269.480. Untuk jumlah spesimen yang diuji berada di angka 202.484.
(up/up)











































