Tidak semua orang berpikir untuk pilih-pilih vaksin meski efikasi dalam uji klinis berbeda-beda. Kalau kemudian malah dapat vaksin Pfizer yang lagi banyak diincar, ya diterima saja.
Seperti dialami Jodi (51), seorang warga Kota Tangerang yang baru-baru ini mendapat suntikan dosis 1 vaksin Pfizer. Meski mengidap komorbid diabetes, ia mengaku tidak mengincar vaksin tertentu, yang penting sesuai dengan kondisi kesehatannya.
"Nggak pilih-pilih saya emang baru dapetnya sekarang," kata Jodi, ditemui detikcom di Puskesmas Pananggungan, Tangerang, Rabu (25/8/2021).
Sebelumnya, ia direkomendasikan oleh dokter untuk menggunakan vaksin Sinovac yang sudah lebih dulu tersedia. Namun saat hendak disuntik, gula darahnya naik sehingga harus ditunda hingga Agustus.
Datang ke Puskesmas Pananggungan pada Rabu (2/8/2021), Jodi mendapat informasi bahwa Puskesmas hanya menyediakan vaksin Pfizer untuk dosis 1. Vaksin Sinovac juga ada, tetapi hanya untuk dosis 2.
Karena vaksin Pfizer dinilai aman untuk kondisinya, Jodi menurut saja. Para pakar memang menganjurkan untuk tidak pilih-pilih vaksin, yang tersedia adalah yang terbaik untuk saat ini. Khusus untuk komorbid, vaksin terbaik adalah yang tersedia dan sesuai kondisinya.
Soal efek samping vaksin mRNA yang katanya lebih 'nendang', Jodi mengaku tidak mengalaminya. Setidaknya sesaat setelah penyuntikan vaksin Pfizer, ia tidak mengalami keluhan yang berarti.
"Nggak merasakan efek samping apa-apa ya, normal aja," ujar Jodi.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(up/up)