Kontaminasi vaksin Moderna membuat Jepang menangguhkan penggunaannya terlebih zat asing ditemukan di dalam banyak lot. Secara total, Jepang telah menangguhkan penggunaan lebih dari 2,6 juta dosis vaksin Moderna terkait kasus terkontaminasi zat asing itu.
Kontaminasi pada vaksin Moderna terjadi ketika Jepang memerangi gelombang terburuk COVID-19, didorong oleh varian Delta yang menular, dengan infeksi harian baru melebihi 25 ribu ditengah program vaksinasi yang berjalan lambat.
Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan beberapa insiden mungkin disebabkan oleh jarum yang dimasukkan secara tidak benar ke dalam botol sehingga mematahkan bagian sumbat karet.
Sebagai catatan, kontaminasi yang ditemukan di vaksin Moderna di Jepang bukan di lot yang diterima Indonesia. Kementerian Kesehatan RI memastikan Indonesia menggunakan lot produk vaksin Moderna yang berbeda.
"Ini beda lot-nya dari yang kita terima," tegas juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Minggu (29/8/2021).
Berikut kronologi kontaminasi vaksin Moderna di Jepang
Pertama kali dilaporkan
Kontaminasi pertama dilaporkan distributor lokal vaksin Moderna, Takeda Pharmaceutical Co, pada 16 Agustus 2021. Mereka menemukan 39 vial yang berisi bahan asing, semuanya dari lot yang sama sekitar 570 ribu dosis.
Dilaporkan Reuters, pada 26 Agustus, Jepang mengatakan bahwa, sebagai tindakan pencegahan, mereka telah menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis Moderna yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi di seluruh negeri. Ada empat lot yang ditemukan bermasalah, yakni 3004667, 3004734, 3004956 dan 3005293.
Di Okinawa, zat hitam terlihat di jarum suntik dan botol, dengan zat merah muda ditemukan di jarum suntik lain, kata kementerian kesehatan. Sebuah pusat vaksin di prefektur Gunma dekat Tokyo menemukan zat hitam kecil dalam botol dari lot 3005236.
Kasus-kasus kontaminasi di Okinawa mungkin disebabkan oleh jarum yang dimasukkan secara tidak benar ke dalam botol, mematahkan sumbat karet, kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.
Apa kontaminannya?
Kontaminan yang memicu penangguhan tiga lot pertama diyakini sebagai partikel logam. Kementerian kesehatan secara resmi belum mengidentifikasi partikel kontaminan, masih menunggu penyelidikan dari Takeda, Moderna, dan mitra dari Spanyol.
Mengenai kematian dua penerima vaksin Moderna di Jepang, cek halaman selanjutnya.
(kna/kna)