Efek Samping Vaksin Pfizer di Dunia Nyata Diungkap, Ini Hasil Studinya

Efek Samping Vaksin Pfizer di Dunia Nyata Diungkap, Ini Hasil Studinya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 01 Sep 2021 14:40 WIB
Efek Samping Vaksin Pfizer di Dunia Nyata Diungkap, Ini Hasil Studinya
Efek samping vaksin Pfizer di dunia nyata. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Israel melakukan studi atau analisis efek samping vaksin Pfizer versi 'dunia nyata'. Kabar baiknya, bagi mereka yang memiliki alergi serius juga bisa mendapatkan vaksin Pfizer dengan catatan di bawah pengawasan.

Sheba Medical Center, RS terbesar di Israel membangun klinik khusus untuk mengawasi pemberian vaksin pada mereka yang memiliki alergi serius, dengan penilaian medis lebih dulu sebelum mendapatkan vaksin Corona termasuk vaksin Pfizer.

Selain vaksin Pfizer, Israel menggunakan vaksin Corona Moderna tetapi dengan jumlah terbatas. Untuk diketahui, ada lebih dari 8 ribu orang yang mengikuti vaksinasi, 429 orang di antaranya memiliki alergi serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, dari 429 orang yang memiliki alergi serius, hanya sembilan di antaranya yang mengalami reaksi alergi pasca divaksinasi. Kondisi mereka juga berangsur pulih dengan cepat, dan sudah kembali sehat selama masa pemantauan sampai dua minggu.

Studi peer review ini dimuat di Journal of American Medical Association. Kesimpulannya, mereka yang memiliki riwayat alergi serius asal mendapatkan pengawasan ahli yang tepat bisa mendapat vaksin Corona.

ADVERTISEMENT

"Kebanyakan pasien dengan riwayat penyakit alergi dan, khususnya, pasien yang sangat alergi, dapat diimunisasi dengan aman," jelas para peneliti, dikutip dari Times of Israel.


Dr Nancy Almog-Levin, kepala imunologi klinis Sheba yang mengarahkan penelitian tersebut, mengatakan kepada The Times of Israel bahwa reaksi alergi lebih sering terjadi usai vaksinasi Pfizer dibandingkan dengan vaksin lain, tetapi tingkatnya tidak mengkhawatirkan dan semua reaksi mudah dikelola.

Dia mencatat bahwa awalnya ada kekhawatiran tentang vaksin Pfizer untuk orang yang sangat alergi, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah merekomendasikan agar orang-orang dengan kategori tersebut tidak divaksinasi.

Hal ini kemudian telah direvisi, dan sekarang hanya sedikit orang yang dikecualikan untuk vaksinasi dengan alasan alergi. "Sekarang, data kami dengan jelas menunjukkan bahwa orang yang alergi parah dapat divaksinasi dengan aman, yang penting," katanya.

"Ini penting bagi pengidap alergi, dan juga bagi orang lain. Karena jika kita melihat bahwa bahkan di antara orang-orang yang paling alergi, vaksin itu aman, kita dapat menyimpulkan bahwa itu sangat aman dalam hal reaksi alergi untuk seluruh populasi yang tidak mengidap alergi parah."

Rincian hasil studi:

  • 785 orang menerima vaksinasi reguler, 5 ditangguhkan
  • 429 orang dengan riwayat alergi serius divaksinasi Pfizer di bawah pengawasan
  • 9 di antara 429 orang tersebut muncul reaksi alergi

6 di antara 9 orang tersebut memiliki reaksi alergi ringan seperti:

  • Pembengkakan lidah
  • Batuk

3 pasien mengalami reaksi anafilaksis

  • Sesak napas
  • Dua di antara pasien memiliki riwayat alergi obat

Belakangan, ketiganya berhasil diobati dengan adrenalin, antihistamin, dan inhaler.

"Sembilan pasien yang mengalami reaksi langsung terhadap dosis pertama ditindaklanjuti oleh tim kami dalam waktu dua minggu; tidak ada yang melaporkan gejala alergi berulang atau berkelanjutan."




(naf/up)

Berita Terkait