Kanker prostat adalah kanker yang dialami pria pada bagian prostat. Prostat merupakan kelenjar kecil berbentuk kenari yang dimiliki pria untuk menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma, dikutip Mayoclinic, Senin (6/9/21).
Data di Inggris dari Prostate Cancer UK menemukan, 1 dari 8 pria didiagnosis kanker prostat.
Menurut Ketua Prostate Cancer Awareness Month, dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU (K) Ph.D ada lebih dari 13 ribu pasien kanker prostat setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data survei internasional yang kita dapatkan bahwa setiap tahun itu ada minimal 13 ribu pasien baru," ujar dr Agus dalam webinar "Pentingnya deteksi dini dan penanganan kanker prostat pada orang dewasa untuk meningkatkan usia harapan hidup" Senin (06/09/2021).
Meski begitu, dr Agus menegaskan bahwa ini merupakan data minimal yang didapatkan. Ada banyak kasus kanker prostat di luar sana yang tidak terdata sehingga besar kemungkinan angka pasien kanker prostat bisa lebih tinggi.
"Kita anggap bahwa itu data minimal, tapi sebenarnya masih banyak yang tidak ketahuan atau tidak tercatat secara baik," kata dr Agus.
Sementara itu, Dr dr Irfan Wahyudi, SpU (K), Kepala Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), mengatakan sebagian besar pasien baru terdiagnosa pada usia 60-79 tahun.
"Tercatat, menurut beberapa publikasi terakhir menunjukkan kebanyakan pasien datang pada saat stadium 4. Kebanyakan dari mereka datang/terdiagnosa pada usia 60-79 tahun," pungkas dr Irfan.
Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia dan paling sering ditemukan setelah usia 50 tahun.
Berikut faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker prostat:
1. Bertambahnya usia
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena kanker prostat semakin meningkat. Kanker prostat paling sering ditemukan pada pasien di atas usia 50 tahun.
2. Riwayat keluarga
Apabila ada anggota keluarga sedarah seperti orang tua, saudara kandung atau anak, yang pernah terdiagnosa kanker prostat, maka semakin tinggi risiko mengalami kanker prostat. Memiliki anggota keluarga yang pernah terdiagnosa kanker payudara juga bisa meningkatkan risiko mengalami kanker prostat.
3. Obesitas
Mengalami obesitas bisa meningkatkan berbagai komplikasi penyakit, termasuk kanker prostat. Orang yang Mengalami obesitas bisa menyebabkan kanker cenderung menjadi lebih agresif.
4. Diet dan gaya hidup
Diet tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Sementara gaya hidup yang tidak sehat, seperti jarang bergerak, asupan gizi dan nutrisi yang tidak seimbang dan merokok juga menjadi penyebab kanker prostat.
Menerapkan gaya hidup yang sehat dengan rutin berolahraga dan mencukupi asupan nutrisi serta gizi masih menjadi senjata ampuh mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker prostat.
Bagaimana mencegah risiko kanker prostat? Selengkapnya di halaman berikut.
Berikut upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker prostat:
1. Menjaga asupan makanan
Rajin mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi serta kaya vitamin, seperti sayuran dan buah-buahan.
2. Rutin berolahraga
dr Agus menyarankan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit.
"Disarankan bahwa olahraga itu 3 kali dalam seminggu minimal. Jadi aktivitas olahraga apa saja yang penting nanti disesuaikan dengan kondisi badan," ungkap dr Agus.
3. Berat badan ideal
Menjaga berat badan ideal mencegah obesitas dan timbulnya komplikasi penyakit lain yang disebabkan obesitas.
4. Konsultasi ke dokter
Sangat dianjurkan untuk konsultasi ke dokter terkait risiko kanker prostat, terutama jika seseorang memiliki risiko tinggi mengalami kanker prostat.
5. CERDIK
Bentuk pencegahan lainnya yang disarankan Kementerian Kesehatan adalah CERDIK. CERDIK kepanjangan dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres.
Simak Video "Video: Joe Biden Jalani Terapi Radiasi untuk Kanker Prostat"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































