Khawatir Kena Kista Ovarium? Begini Cara Deteksinya

Khawatir Kena Kista Ovarium? Begini Cara Deteksinya

Ayunda Septiani - detikHealth
Selasa, 07 Sep 2021 16:33 WIB
Khawatir Kena Kista Ovarium? Begini Cara Deteksinya
Kista ovarium. (Foto ilustrasi: Thinkstock)
Jakarta -

Kista ovarium menjadi salah satu penyakit yang mengintai wanita dan seringkali dikaitkan dengan kanker ovarium. Padahal, tidak semua kista ovarium ini berpotensi menjadi ganas atau kanker. Bagaimana cara cek kista dari gejalanya?

Ovarium merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang terletak di perut bagian bawah di kedua sisi rahim. Wanita juga memiliki dua ovarium yang menghasilkan sel telur serta hormon estrogen dan progesteron.

Terkadang, kantung berisi cairan yang disebut kista ini akan berkembang di salah satu ovarium. Banyak wanita akan mengembangkan setidaknya satu kista selama hidup mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kista ini biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa ada perawatan khusus. Hal yang membuat kista ovarium akan berbahaya jika pecah, berukuran sangat besar, atau menghalangi suplai darah ke ovarium.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara cek kista ovarium.

ADVERTISEMENT

Cara cek kista ovarium bisa dideteksi melalui pemeriksaan dokter. Untuk mendeteksi dan mendiagnosis kita ovarium, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lain, seperti:

Ultrasonografi (USG)

Cara cek kista ovarium pertama adalah dengan USG. USG merupakan salah satu langka utama dalam mendiagnosis kista ovarium. Dengan melakukan treatment USG, dokter dapat melihat bentuk, ukuran, letak, dan meninjau apakah kista berisi jaringan padat atau cairan.

Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan guna memantau perkembangan kista ovarium dan sebagai petunjuk dokter ketika hendak melakukan pemeriksaan biopsi pada ovarium.

Biopsi

Biopsi menjadi prosedur pengambilan sampel jaringan ovarium yang kemudian diperiksa di laboratorium guna menentukan apakah kista bersifat jinak atau berpotensi menjadi ganas.

Tes darah

Cara cek kista ovarium ketiga adalah dengan tes darah. Dokter akan melakukan tes darah jika hasil USG atau biopsi menunjukkan bahwa kista berpotensi menjadi ganas atau memiliki ciri kanker ovarium.

Salah satu metode pemeriksaan yang bisa dilakukan dalam tes ini adalah dengan pemeriksaan protein CA-125. Zat ini biasanya meningkat atau terdeteksi pada wanita yang memiliki penyakit tertentu, seperti penyakit radang panggul, kanker ovarium, endometriosis, dan fibroid rahim.

Laparoskopi

Prosedur ini berguna untuk melihat langsung rongga panggul dan organ-organ reproduksi untuk mendeteksi kelainan. Umumnya, kista ovarium akan ditangani secara medis jika ukurannya besar, menimbulkan nyeri, menyebabkan sering buang air kecil, atau membuat menstruasi terganggu.

Namun, tak semua kista ovarium memerlukan penanganan medis. Jenis kista fungsional yang berkaitan dengan siklus menstruasi umumnya tidak berbahaya. Kista ini bisa hilang dengan sendirinya dalam 2 hingga 3 siklus menstruasi.

Bila kamu merasakan adanya gejala atau memiliki faktor risiko kista ovarium yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri dokter.

Melalui pemeriksaan dan penanganan dini, dokter bisa memastikan jenis kista yang dialami dan mengobatinya agar tidak berkembang menjadi kanker ovarium. Dengan demikian, kista ovarium dapat ditangani dengan baik dan risiko terjadinya komplikasi pun lebih rendah.

Komplikasi kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium jinak dan secara alami hilang dengan sendirinya tanpa adanya pengobatan. Kista ini menyebabkan sedikit gejala. Tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin mendeteksi massa ovarium kistik yang bersifat kanker selama pemeriksaan rutin.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "⁠Perjuangan Ibu Lawan Kista Ovarium, Kembali untuk Keluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(ayd/kna)

Berita Terkait